Artikel Dunia Pendidikan

SangGuru Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

. Pendekatan CTL memiliki tujuh komponen utama, yaitu konstruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian yang bekerjsama (Suprijono, 2009: 85-88).

a.    Konstruktifisme (Construktivism)

Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pendekatan CTL, yang mengemukakan bahwa pengetahuan dibangun oleh insan sedikit demi sedikit, yang jadinya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

b.    Menemukan (Inquiry)

Menemukan merupakan inti dari kegiatan pembelajaran berbasis CTL. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa dibutuhkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari penemuan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang mengarah pada kegiatan menemukan, apapun bahan yang diajarkannya.

c.    Bertanya (Questioning)

Bertanya ialah induk dari seni administrasi pembelajaran CTL dan merupakan aspek penting dalam pembelajaran. Guru menggunakan pertanyaan untuk menuntun siswa berpikir, bukan penjejalan info penting yang harus dipelajari siswa. Guru juga membuat pertanyaan untuk membuat penilaian secara kontinyu terhadap pemahaman siswa.

d.    Masyarakat Belajar (Learning Community)

Dalam kelas CTL, guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen, yang berilmu mengajari yang lemah, yang tahu mengajari yang tidak tahu, yang cepat menangkap mendorong temannya yang lambat, yang mempunyai gagasan segera memberi usul, dan seterusnya.

e.    Pemodelan (Modelling)

 
 Pendekatan CTL memiliki tujuh komponen utama SangGuru Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Komponen CTL selanjutnya ialah pemodelan, maksudnya ialah dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu terdapat model yang biasa ditiru. Pemodelan pada dasarnya membahasakan suatu gagasan yang dipikirkan, mendemonstrasikan bagaimana guru menginginkan siswanya belajar, dan melaksanakan apa yang guru inginkan semoga siswanya melaksanakan model itu. Model itu mampu berupa cara mengoperasikan sesuatu, cara melempar bola dalam olah raga, referensi karya tulis, cara melafalkan bahasa, dan sebagainya. Dengan  begitu, guru memberi model bagaimana cara belajar.

f.    Refleksi (Reflection)

Refleksi ialah cara berfikir wacana apa yang gres dipelajari atau berfikir kebelakang wacana apa-apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Refleksi merupakan gambaran terhadap kegiatan atau pengetahuan yang gres saja diterima. Siswa menyimpan apa saja  yang gres dipelajari sebagai struktur pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Refleksi juga merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan baru.

g.    Penilaian yang Sebenarnya (Authentic Assessment)

Authentic assessment ialah proses pengumpulan aneka macam data yang bias memperlihatkan gambaran perkembangan berguru siswa yang memiliki prinsip dan ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Harus mengukur semua aspek pembelajaran: proses, kinerja dan produk.
  2. Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.
  3. Menggunakan aneka macam cara dan aneka macam sumber.
  4. Tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian
  5. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa harus mencerminkan bagian-bagian kehidupan siswa yang konkret setiap hari.
  6. Penilaian harus menekankan kedalam pengetahuan dan keahlian siswa bukan kuantitasnya.
  7. Berkesinambungan dan terintegrasi.
  8. Dapat digunakan sebagai umpan balik.

Tabel Penerapan komponen Contextual Teaching and Learning di kelas



Langkah-langkah
Komponen
1)      Kembangkan pemikiran bahwa anak akan berguru lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya!
KONSTRUKTIVISME Sebagai Filosofi.
2)      Laksanakan kegiatan Inkuiri untuk mencapai   kompetensi yang diinginkan disemua bidang studi!
INKUIRI
Sebagai Strategi Belajar.
3)      Bertanya sebagai alat belajar: kembangkan sifat ingin tau siswa dengan bertanya!
BERTANYA
Sebagai Keahlian Dasar yang Dikembangkan.
4)      Ciptakan ”masyarakat belajar” (belajar dalam kelompok-kelompok)!
MASYARAKAT BELAJAR
Sebagai Penciptaan Lingkungan Belajar.
5)      Tunjukkan ”model” sebagai referensi pembelajaran! (benda-benda, guru, siswa lain, karya inovasi, dll.)
PEMODELAN
Model Sebagai Acuan Pencapaian Kompetensi
6)      Lakukan refleksi di simpulan pertemuan semoga siswa ”merasa” bahwa hari ini mereka berguru sesuatu!
REFLEKSI
Sebagai Langkah Akhir dari Belajar.
7)      Lakukan penilaian yang sebenarnya: dari aneka macam sumber dan dengan aneka macam cara!
PENILAIAN YANG SEBENARNYA
Tag : Model Metode
0 Komentar untuk "SangGuru Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)"

Back To Top