Artikel Dunia Pendidikan

SangGuru Pembelajaran Biologi Abad 21 Dalam Desain, Strategi, Menjawab Tantangan Pendidikan Global

Resume

Pembelajaran Biologi Abad 21 Dalam Desain, Strategi, Menjawab Tantangan Pendidikan Global*

Oleh: Siti Yulaikah dan Dessy Alfindasari

. Salah satu aspek dalam kehidupan yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ialah pendidikan. Pendidikan di masa kini dan masa mendatang menuntut adanya kreatifitas dan kemampuan berfikir kritis untuk menjawab tantangan yang dihadapi, utamanya dalam menyongsong masa XXI. Abad XXI merupakan masa dimana insan dituntut memiliki kesanggupan dalam menghadapi banyaknya tantangan dan informasi yang berkaitan dengan kelangsungan hidup insan di era mendatang. Globalisasi ialah proses kompleks dan ambivalen yang konsekuensinya dapat kasatmata sekaligus negatif. Diantara konsekuensi yang kasatmata ialah orang akan semakin memiliki keluasan dalam cakrawala pandang, susukan terhadap pengetahuan dan produk ilmu dan teknologi, pandangan lintas budaya, kesempatan dan peluang, perkembangan personal dan sosial, kesempatan untuk membuatkan ide, berkolaborasi untuk menyelesaikan duduk perkara bersama. Sedangkan konsekuensi negatif terutama di tingkat sosial, ekonomi dan lingkungan. Di satu sisi terjadi peningkatan angka kemiskinan, timbulnya kesenjangan antara negara berkembang dengan negara maju dan diantara banyak sekali kelas di dalam masyarakat, rendahnya standar hidup, penyakit, migrasi, pelanggaran hak asasi manusia, SARA, eksploitasi kelompok lemah oleh kelompok kuat, xenophobia, konflik, rasa tidak aman, dan berkembangnya individualisme. Sementara itu di sisi lain terdapat banyak sekali muncul duduk perkara lingkungan menyerupai efek rumah kaca, perubahan iklim, polusi dan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Salah satu cara untuk mengurangi konsekuensi negatif dan memaksimalkan konsekuensi kasatmata ini ialah melalui pendidikan, dalam lingkup yang lebih kecil melalui proses pembelajaran.


Pendidikan global yang berada pada masa XXI bukan merupakan sebuah keniscayaan tetapi sebuah kepastian yang pasti akan terjadi, sehingga perlu adanya persiapan dalam menyonsong pendidikan global yang menuntut insan memiliki kemampuan yang kreatif yang dapat membawa insan ke arah perubahan (Glen dalam Muslimin: 2015). Dengan adanya pendidkan global (global learning) melalui pembelajaran di lingkup sekolah diharapkan dapat menghubungkan perbedaan yang terjadi sehingga dapat terhubung informasi yang ada. Adanya pendidikan global pada generasi mendatang utamanya siswa diharapkan dapat melengkapi siswa dalam memahami informasi yang muncul di dalam kehidupan yang menuntut anak untuk dapat memberdayakan pengetahuan, keterampilan serta sikap yang dapat digunakan untuk menjawab isu-isu duduk perkara global. Masalah global yang muncul diharapkan dapat diatasi dengan adanya pendidikan global. Karena apabila dipahami, pendidikan global bukan semata-mata mengedepankan aspek penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kemampuan berpikir. Beberapa sumber mendefinisikan bahwa pendidikan global ialah pendidikan yang bertujuan membuka mata dan pikiran orang pada realitas globalisasi dunia dan “membangunkan” serta menyadarkan mereka akan pentingnya keadilan, kesetaraan dan hak asasi untuk semua orang. Dengan kata lain pendidikan global pada dasarnya merupakan pendekatan gres yang memusatkan perhatian untuk membantu menjawab pertanyaan kita ihwal masa depan. 

Pengajaran di era pendidikan global menuntut seorang pendidik memiliki keterampilan dalam membelajarkan ilmu maupun cara mengajar, sehingga guru bisa membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan sebagai bekal dalam menyongsong kehidupan di masa mendatang. Siswa harus memiliki kemampuan kreatif, kritis, memiliki kemampuan problem solving dan bisa mengambil keputusan secara rasional. Hal-hal tersebut dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran pada semua bidang studi. Sebagai contoh, pada pembelajaran biologi. Obyek biologi yang berupa makhluk hidup dan lingkungannya dapat dipelajari dengan mendekatkan siswa pada obyek kajiannya. Sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan yang utuh, selain itu juga sekaligus mengasah keterampilannya dalam melaksanakan kerja-kerja sebagaimana yang peneliti kerjakan dalam mengkaji obyek kajian.  

Namun, sebagaimana yang telah dikemukakan, pendidikan global juga berupaya melingkupi aspek sikap yang menjadi urgensi pada dinamika pendidikan sampaumur ini. Sehingga dalam pembelajaran dibutuhkan terbangunnya nuansa yang memungkinkan pengembangan dimensi sikap siswa. Sikap yang diterapkan dalam pembelajaran biologi dapat dilakukan dengan menunjukkan contoh-contoh kegiatan, membelajarkan sikap dalam pembelajaran biologi tidak dapat dilakukan dengan diajarkan kepada siswa secara pribadi melainkan melalui modeling yang dilakukan guru kepada penerima didik. Selain guru yang semestinya menjadi teladan, sikap dapat dibentuk melalui pembelajaran yang mengkaitkan obyek pelajaran dengan makna kehidupan. Sehingga secara perlahan-lahan sikap yang baik dapat muncul dalam diri siswa. Dalam hal ini, salah satu inovasi pembalajaran yang dapat dilaksanakan ialah model pemaknaan yang mengintegrasikan scientific approach dengan proses pemodelan sikap melalui taktik analogi: fenomena Biologi yang ditemukan lewat scientific approach dijadikan model (domain analog) untuk mendidik sikap kasatmata (domain target). Melalui taktik tersebut siswa berguru secara komprehensif, selain konten (isi) pelajaran, mereka juga berguru metode, sekaligus sikap yang dapat menjadi pengendali dan filter. Karena pada dasarnya, siswa berguru biologi berdasar fenomena dan inovasi menggunakan fenomena alam sebagai model yang dapat membuktikan perilaku kasatmata dan negatif.

*Judul makalah yang disampaikan oleh Prof. Muslimin Ibrahim (UNESA) pada Seminar Nasional 
  Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, 21 Maret 2015.
Tag : Opini, Pendidikan
0 Komentar untuk "SangGuru Pembelajaran Biologi Abad 21 Dalam Desain, Strategi, Menjawab Tantangan Pendidikan Global"

Back To Top