Artikel Dunia Pendidikan

SangGuru Aplikasi Non-Parametrik dalam Penelitian Pendidikan

Aplikasi Non-Parametrik dalam Penelitian Pendidikan

. Pada penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang dapat digunakan yaitu deskriptif dan inferensial. Jika pada teknik analisis data deskriptif hanya berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan dan penyajian sebagian atau seluruh data tanpa mengambil kesimpulan dengan taraf signifikansi. Sedangkan analisis data inferensial berfungsi pada pendugaan (estimasi) parameter populasi dan pengujian hipotesis berdasarkan satuan-satuan kuantitatif (statistik) pada sampel. Sebagaimana dipahami, teknik analisis data inferensial dibagi menjadi dua yakni parametrik dan non-parametrik. Maksud dari parametrik ini adalah. Pengumpulan data kuantitatif melalui sampel penelitian, bertujuan untuk menarik kesimpulan ihwal populasi dari mana sampel itu diambil.  Pada dasarnya, kesimpulan ihwal populasi dinyatakan dalam bentuk estimasi harga parameter di populasi. Harga statistik itu pula yang kita namakan dengan penduga atau estimator. Ketepatan estimator menjalankan fungsinya mengestimasi parameter bergantung pada besar kecilnya jarak antara harga statistik dan harga parameter Untuk dapat melaksanakan analisis data parametrik diharapkan beberapa syarat menyerupai data yang akan diolah yaitu data interval, memenuhi kaidah normalitas dan homogenitas. Namun, jikalau salah satu dari persyaratan tersebut tidak terpenuhi, maka analisis data dapat menggunakan non-parametrik.



Pada tahap awal pembelajaran statistika dalam penelitian, mungkin non-parametrik jarang dipelajari. Sehingga dikala pengolahan data penelitian apabila tidak memenuhi syarat parametrik, beberapa peneliti pemula atau mahasiswa masih abnormal dengan penggunaan analisis non-parametrik. Berikut ini terdapat beberapa pola yang analisis non-parametrik yang digunakan untuk uji beda pada kasus penelitian pendidikan. 

Beberapa pola penggunaan non-parametrik yaitu untuk mencari uji beda terhadap beberapa kelompok atau sampel independent, sebagai Contohnya: Terdapat dua kelas yang digunakan dalam sebuah penelitian eksperimen. Satu kelas yang merupakan kelas eksperimen menggunakan metode mencar ilmu PBL yang dikombinasikan dengan peta konsep sedangkan satu kelas lainnya yang merupakan kelas kontrol menggunakan PBL saja. Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini yaitu pemahaman konsep. Apabila peneliti ingin mengukur perbedaan pemahaman konsep siswa sebelum dan sesudah perlakuan (dengan adanya pre-test dan post-test yang digunakan), maka kedua data tersebut merupakan data berpasangan (pair independent). Pada parametrik, analisis data yang digunakan yaitu uji-t (t-test), sedangkan pada non-parametrik yang digunakan yaitu Wilcoxon Sign Rank Test

Kemudian, jikalau penelitian bertujuan mengetahui perbedaan pemahaman konsep dari kedua kelas tersebut, analisis parametrik yang digunakan juga uji-t (t-test), namun jikalau persyaratan parametrik tidak dipenuhi, analisis data non-parametrik yang digunakan yaitu Man Withney Test. Sedangkan, jikalau dalam penelitian terdapat 3 kelompok atau 3 kelas yang akan diuji (sebagai contoh: kelas ke-3 atau kelompok 3 menggunakan model mencar ilmu Jigsaw) maka, untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep ketiga kelas atau kelompok tersebut, analisis non-parametrik yang digunakan yaitu Kruskal Wallis.
0 Komentar untuk "SangGuru Aplikasi Non-Parametrik dalam Penelitian Pendidikan"

Back To Top