Artikel Dunia Pendidikan

SangGuru Pengertian dan Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus

Pengertian dan Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus

pembelajaran, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), materi ajar, LKS (Lembar Kerja Siswa), Media pembelajaran, Lembar Penilaian. Berikut ini akan dijabarkan, masing-masing teaching material tersebut.

A. Silabus

1. Pengertian Silabus
Silabus berasal dari bahasa Latin “syllabus” yang berarti daftar, tulisan, ikhtisar, ringkasan, isi buku (Komaruddin, 2000). Silabus dapat didefiniskan sebagai “Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran” (Salim, 1987). Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa pembagian terstruktur mengenai lebih lanjut dari standar kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari penerima didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Silabus dibuat untuk jangka waktu satu semester atau satu tahun. Dengan demikian, silabus merupakan garis besar aktivitas pembelajaran untuk satu semester/satu tahun.


Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar (Yulaelawati:2004).

2. Manfaat silabus
Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun untuk satu kompetensi dasar. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran menyerupai pembuatan rencana pembelajaran alasannya yaitu proses pembelajaran di sekolah dilaksanakan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan, sebagai pengelolaan kegiatan pembelajaran karena memperlihatkan gambaran mengenai pokok-pokok aktivitas yang akan dicapai dalam suatu mata pelajaran misalnya pembelajaran secara klasikal, kelompok kecil atau pembelajaran individual dan pengembangan sistem penilaian yang dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem penilaian selalu mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar dan pembelajaran yang terdapat di dalam silabus, dengan demikian sebagai ukuran dalam melaksanakan penilaian keberhasilan suatu aktivitas pembelajaran serta manfaat selanjutnya sebagai dokumentasi tertulis (witten document) sebagai akuntabilitas suatu aktivitas pembelajaran.

3. Prinsip-prinsip pengembangan silabus
Dalam pengembangan silabus perlu dipertimbangkan beberapa prinsip. Prinsip tersebut merupakan kaidah yang akan menjiwai pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Terdapat beberapa prinsip yang harus dijadikan dasar dalam pengembangan silabus ini, yaitu: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai/adequate, aktual/kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh, sebagaimana yang ditentukan oleh Departemen Nasional (2008:16):

a. Ilmiah
Bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Mengingat silabus berisikan garis-garis besar isi/materi pembelajaran yang akan dipelajari penerima didik, maka materi/isi pembelajaran tersebut harus memenuhi kebenaran ilmiah. Untuk itu, dalam penyusunan silabus disarankan melibatkan hebat bidang keilmuan masing-masing mata pelajaran semoga materi pembelajaran tersebut memiliki validitas yang tinggi.

b. Prinsip Relevansi
Prinsip relevansi memperlihatkan instruksi bahwa cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus harus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual penerima didik. Prinsip relevansi ini juga mendasari pemilihan materi, seni administrasi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penetapan waktu, pertimbangan pemilihan sumber dan media pembelajaran, dan seni administrasi penialian hasil pembelajaran.

c. Prinsip Sistematis
Prinsip sistematis memperlihatkan instruksi bahwa penyusunan silabus hendaknya bersifat sistemik dan sistematik. Jika silabus dipandang sebagai sistem garis besar aktivitas pembelajaran bersifat sistemik, komponen silabus hendaknya bersifat sinergis dalam pencapaian kompetensi dasar. Makara komponen-komponen dalam silabus harus saling berafiliasi secara fungsional dalam mencapai kompetensi karena silabus pada dasarnya merupakan suatu sistem, oleh karena itu dalam penyusunannya harus dilakukan secara sistematis. Kompetensi dasar hendaknya menjadi teladan dalam mengembangan indikator, materi standar, penetuan waktu, pemilihan sumber dan media pembelajaran dan standar penilaian.

d. Prinsip Konsistensi
Prinsip Konsistensi memberi instruksi bahwa dalam pengembangan silabus terjadi kekerabatan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan instrumen penilaian bersifat searah dala rangka pencapaian standar kompetensi.

e. Prinsip Memadai
Prinsip ini memberi instruksi bahwa cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup memadai untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

f. Prinsip Aktual dan Kontekstual
Prinsip ini memberi instruksi bahwa cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi yang terwujud dalam realitas kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat di tengah perkembangan masyarakat dan IPTEK. Kontekstual berarti pengembangan silabus hendaknya sesuai dengan konteks zaman dan kehidupan penerima didik. pengalaman mencar ilmu yang dirancang dalam silabus hendaknya menggunakan situasi kehidupan riil yang sedang terjadi ditengah-tengah kehidupan penerima didik.

g. Prinsip Fleksibelitas
Prinsip ini memberi instruksi bahwa keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman penerima didik, pendidik, lingkungan belajar, dan dinamika perubahan yang terjadi di masyarakat dan satuan pendidikan setempat. Silabus hendaknya disusun fleksibel sesuai kondisi dan kebutuhan penerima didik dan masyarakat.

h. Menyeluruh
Prinsip ini memberi instruksi bahwa pengembangan indikator silabus hendaknya mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor). Selain itu idealnya sesuai juga dengan pengembangan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. prinsip menyeluruh ini perlu diletakan dalam pencapaian kompetensi- sebagai penecerminan pengetahuan, nilai, sikap dan perbuatan dan terwujud dalam banyak sekali kecakapan hidup.

4. Pengembangan Silabus
Dalam kurikulum 2013, pengembangan silabus tidak lagi oleh guru, tetapi sudah disiapkan oelh tim pengembang kurikulum, baik di tingkat sentra maupun wilayah, dengan demikian guru tinggal membuatkan RPP berdasarkan buku penduan guru, buku panduan penerima didik dan buku sumber yang semuanya telah disiapkan. Dengan demikian, dalam kaitannya dengan rencana pembelajaran dalam kurikulum 2013, guru tidak usah repot-repot lagi membuatkan perencanaan tertulis yang berbelit-belit, karena sudah ada pedoman dan pendampingan. Dalam hal ini, yang paling penting bagi guru yaitu memahami pedoman guru dan pedoman penerima didik, kemudain menguasai dan memahami materi yang akan diajarkan. Setelah itu, kemudian membuatkan rencana pembelajaran tertulis secara singkat perihal apa yang akan dilakukan dalam pembukaan, pembentukan huruf dan kompetensi penerima didik serta penutup pembelajaran. hal gres berkaitan dengan silabus ini bahwa sebagaian besar pembelajaran, khususnya di sekolah dasar dilakukan secara integratif. Oleh karena itu guru harus memahaminya secara utuh banyak sekali hal yang berkaitan dengan silabus tematik integratif sebelum melaksanakan pembelajaran.

Pengembangan silabus untuk setiap bidang studi dilakukan oleh tim pengembang kurikulum yang mencakup banyak sekali jenis lembaga pendidikan, dengan berbegai kegiatan sebagai berikut:


  1. Mengidentifikasi dan menentukan jenis-jenis kompetensi dan tujuan setiap bidang studi
  2. Mengembangkan kompetensi dan pokok-pokok bahasan, serta mengelompokannya sesuai dengan ranah pengetahuan, pehamanan (keterampilan), nilai dan sikap
  3. Mendeskripsikan kompetensi serta mengelompokannya sesuai dengan skope dan skuensi
  4. Mengembangkan indikator untuk setiap kompetensi serta kriteria pencapaianya.
  5. Untuk kurikulum nasional, penyusunan silabus mengacu pada kurikulum 2013 dan perangkat komponen-komponennya yang disusun oleh Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk kurikulum wilayah, silabus dikembangkan oleh Tim Pengembang Kurikulum Wilayah. Namun demikian, sekolah yang mempunyai kemampuan mampu bangun diatas kaki sendiri dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kondisi dan kebidayaan setempat (provinsi, kabupaten/kota). Penyusunan silabus dapat dilakukan dengan melibatkan para hebat atau instansi pemerintah, instansi swasta termasuk perusahaan  dan industri, atau perguruan tinggi tinggi. Bantuan dan bimbingan teknis untuk penyusunan silabus sepanjang  diperlukan dapat diberikan oleh Pusat Kurikulum.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Sa’adun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran.Bandung:  PT Remaja Rosdakarya

Arifin,  zainal (2013) Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Dananjaya, Utomo. 2013. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa Cendikia.

Dewi, Mariana. 2013. Pengembangan perangkat pembelajaran biologi beroirentasi pengembangan intelegensi majemuk siswa pada materi sel kelas XI SMA. Semarang: universitas negeri semarang.

Gora, Winastwan. Pakematik Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK. Fleks Media Komputindo

Hidayat, Soleh (2013) Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang: Akademia Permata.

Majid, abdul. 2013.Perencanaan pembelajaran membuatkan standar kompetensi guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013  SMP/MTS Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 2013

Mulyasa. 2014. Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013. PT Remaja Rosdakarya

Niron, Maria Dominika. 2009. Pengembangan Silabus Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam KTSP. Yogyakarta: Depdiknas UNY.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press.

Rahman Misran.  PEMBELAJARAN DENGAN PETA KONSEP BIDANG STUDI MATEMATIKA DI KELOMPOK BELAJAR PAKET B

Suparlan. 2011. Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum Dan Materi Pembelajaran (Curriculum & Learning Material Development). Jakarta: Bumi Aksara

Suprihatiningrum, jamil. 2012, Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Catatan: Daftar Pustaka ini berkaitan dengan artikel selanjutnya, sampai Pengertian dan Kompoenen LKS

0 Komentar untuk "SangGuru Pengertian dan Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus"

Back To Top