Artikel Dunia Pendidikan

SangGuru Nilai-nilai pendidikan karakter

Nilai-nilai pendidikan karakter

. Nilai-nilai aksara berdasaran pancasila yang terdapat Kemendinas (2010), yaitu terdiri atas :

  1. Karakter yang bersumber dari olah hati antara lain beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, tertib, taat aturan, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik.
  2. Karakter yang bersumber dari olah pikir antara lain cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif; 
  3. Karakter yang bersumber dari olah raga/kinestetika antara lain bersih, dan sehat, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih
  4. Karakter yang bersumber dari olah rasa dan karsa antara lain kemanusiaan, saling menghargai, gotong   royong, kebersamaan, ramah, hormat, toleran, nasionalis, peduli, kosmopolit (mendunia), mengutamakan kepentingan umum, cinta tanah air (patriotis), gembira menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja. 

Menurut Nurjaya (2013), Selain nilai aksara diatas, Direktorat Pembinaan SMP Kemdiknas RI menyebarkan nilai-nilai utama yang disarikan dari butir-butir standar kompetensi lulusan (Permendiknas No. 23 tahun 2006) dan dari nilai-nilai utama yang dikembangkan oleh Pusat Kurikulum Depdiknas RI (Pusat Kurikulum Kemdiknas, 2009). Dari kedua sumber tersebut nilai-nilai utama yang harus dicapai dalam pembelajaran di sekolah (institusi pendidikan) di antaranya adalah:

  1. Kereligiusan, yakni pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan/atau anutan agamanya. 
  2. Kejujuran, yakni perilaku yang didasarkan pada upaya mengakibatkan dirinya sebagai orang yang selalu sanggup mendapatkan amanah dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. 
  3. Kecerdasan, yakni kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu peran secara cermat, tepat, dan cepat. 
  4. Ketangguhan, yakni sikap dan perilaku pantang mengalah atau tidak pernah putus asa dikala menghadapi banyak sekali kesulitan dalam melaksanakan aktivitas atau peran sehingga bisa mengatasi kesulitan tersebut dalam mencapai tujuan. 
  5. Kedemokratisan, yakni cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 
  6. Kepedulian, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah dan memperbaiki penyimpangan dan kerusakan (manusia, alam, dan tatanan) di sekitar dirinya. 
  7. Kemandirian, yakni sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 
  8. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, yakni berpikir dan melaksanakan sesuatu secara kenyataan atau kebijaksanaan untuk menghasilkan cara atau hasil gres dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki. 
  9. Keberanian mengambil risiko, yakni kesiapan mendapatkan risiko/akibat yang mungkin timbul dari tindakan nyata. 
  10. Berorientasi pada tindakan, yakni kemampuan untuk mewujudkan gagasan menjadi tindakan nyata. 
  11. Berjiwa kepemimpinan, yakni kemampuan mengarahkan dan mengajak individu atau kelompok untuk mencapai tujuan dengan berpegang pada asas-asas kepemimpinan berbasis budaya bangsa. 
  12. Kerja keras, yakni perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi banyak sekali hambatan guna menyelesaikan peran (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya. 
  13. Tanggung jawab, yakni sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan peran dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya beliau lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Allah YME.
  14. Gaya hidup sehat, yakni segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. 
  15. Kedisiplinan, yakni tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada banyak sekali ketentuan dan peraturan. 
  16. Percaya diri, yakni sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.
  17. Keingintahuan, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. 
  18. Cinta ilmu, yakni cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan. 
  19. Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, yakni sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain. 
  20. Kepatuhan terhadap aturan-aturan sosial, yakni sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan umum. 
  21. Menghargai karya dan prestasi orang lain, yakni sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang memiliki kegunaan bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain. 
  22. Kesantunan, yakni sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. 
  23. Nasionalisme, yakni cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
  24. Menghargai keberagaman, yakni sikap menunjukkan respek/hormat terhadap banyak sekali macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama (Dit. PSMP Kemdiknas, 2010).
Tag : Pendidikan
0 Komentar untuk "SangGuru Nilai-nilai pendidikan karakter"

Back To Top