Ciri- Ciri BSCS Biology: An Inquiry Approach
. Dalam Prosiding Seminar Nasional “BIOLOGY AND LOCAL WISDOM” 2011 Dr. Slamet Suyanto mengemukakan BSCS menetapkan bahwa pendekatan inkuiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Sesuai dengan standar isi (di Indonesia sesuai SK dan KD)
Standar isi untuk Sains sebagai Inkuiri mencakup kemampuan dan pemahaman terhadap inkuiri kemampuan dan pemahaman yang mendasar mengenai inkuiri meningkat kompleksitasnya dari taman kanak-kanak hingga kelas 12, merefleksikan perkembangan kognintif para siswa. Standar isi kemampuan-kemampuan dasar yang diharapkan untuk melaksanakan inkuiri kelas 9 hingga dengan kelas 12:
a) Mengenali pertanyaan dan konsep-konsep yang mengarah pada penyelidikan ilmiah
b) Merancang dan melaksanakan penyelidikan ilmiah.
c) Menggunakan teknologi dan matematika untuk meningkatkan hasil
d) penyelidikan dan teknik komunikasi.
e) Merumuskan dan merevisi penjelasan-penjelasan ilmiah dan modelmodel
f) Menggunakan nalar dan bukti.
g) Mengenali dan menganalisis penjelasan dan model-model alternatif
h) Mengkomunikasikan dan mempertahankan argumentasi ilmiah.
2.Inkuiri merupakan tema utama
Proses inkuiri sebagai inti kegiatan pembelajaran. Aspek-aspek dalam inkuiri sebagai sains:
a) Melakukan pengamatan
b) Menunjukkan keingintahuan, merumuskan pertanyaan dari pengetahuan dasar
c) Mengumpulkan bukti-bukti menggunakan teknologi dan perhitungan matematika
d) Menggunakan hasil penelitian sebelumnya
e) Mengemukakan penjelasan yang memungkinkan
f) Mempublikasi penjelasan berdasarkan bukti-bukti
g) Mempertimbangkan bukti-bukti baru
h) Menambahkan penjelasan
i) Penjelasan ilmiah memberi info untuk kebijakan publik
Inkuiri dalam ruangan kelas terdiri dari:
a) Menemukan obyek pengamatan
b) Menunjukkan keingintahuan, merumuskan pertanyaan dari pengetahuan awal
c) Pengajuan penjelasan berdasarkan dugaan awal (hipotesis)
d) Merencanakan dan melaksanakan penyelidikan sederhana
e) Menghubungkan penjelasan pengetahuan ilmiah.
f) Mengkomunikasikan dan membenarkan penjelasan.
Keutamaan mendasar dari inkuiri di kelas:
a) Pembelajar tertarik pada pertanyaan-pertanyaan berorientasi ilmiah ada dua macam pertanyaan; pertanyaan mengani eksistensi sesuatu menggali asal mula, kedua mencakup banyak pertanyaan “mengapa”. Pertanyaan-pertanyaan berorientasi ilmiah berpusat pada obyek, organisme dan peristiwa-peristiwa di alam; hal itu berafiliasi dengan konsep sains yang diuraikan dalam standar isi. Mereka mempertanyakan hal-hal yang menggiring mereka sendiri untuk melaksanakan penyelidikan empiris dan menggunakan data untuk mengembangkan penjelasan terhadap fenomena ilmiah. Di dalam kelas, sebuah pertanyaan dapat menjadi cukup besar lengan berkuasa dan berhasil untuk mengarahkan inkuiri menghasilkan rasa “perlu tahu” bagi para siswa, memicu pertanyaan-pertanyaan embel-embel “bagaimana” dan “mengapa” terhadap sebuah fenomena yang terjadi. Pertanyaan awal bisa berasal dari pembelajar, pengajar, materi instruksional, website, sumber-sumber lainnya atau kombinasi dari semua itu.
Guru memiliki tugas penting dalam membimbing indentifikasi pertanyaan, khususnya ketika pertanyaan tersebut berasal dari para siswa. Inkuiri yang berhasil berawal dari pertanyaan-pertanyaan bermakna dan relevan bagi para siswa, namun bisa terjawab juga melalui pengamatan dan pengetahuan ilmiah yang diperoleh dari sumber-sumber terpercaya.
Pengetahuan dan cara para siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dapat dilakukan dan dikelola, sesuai dengan tahap perkembangan para siswa. Keterampilan para guru akan membantu para siswa memfokuskan pertanyaan-pertanyaan mereka sehingga mereka menerima pengalaman melaksanakan penyelidikan yang menarik sekaligus produktif.
b) Pembelajar menawarkan prioritas terhadap pembuktian, yang membuat mereka mengembangkan dan mengevaluasi penjelasan-penjelasan terhadap pertanyaan-pertanyaan berorientasi ilmiah. Dalam kelas inkuiri, para siswa menggunakan bukti untuk mengembangkan penjelasan terhadap fenomena ilmiah. Mereka mengamati tumbuhan, hewan dan batuan, serta mendeskripsikan dengan cermat karakteristik- karakteristiknya. Mereka membuat pengukuran suhu, jarak dan waktu serta mencatatnya dengan cermat.
c) Pembelajar menyusun penjelasan dari bukti-terhadap pertanyaan-pertanyaan berorientasi ilmiah. Aspek wacana inkuiri ini menekankan pada jejak bukti untuk penjelasan daripada kriteria dan karakteristik dari bukti. Penjelasan ilmiah yaitu berlandaskan pada alasan. Hal itu menyediakan penyebab dari suatu efek dan membuat relasi berdasarkan bukti dan argumen logis. Penjelasan-penjelasan ilmiah harus konsisten dengan bukti dari percobaan dan pengamatan wacana alam. Penjelasan yaitu cara untuk mempelajari wacana apa yang belum dikenal dengan menghubungkan hasil pengamatan dengan yang sudah lebih dahulu diketahui. Dengan demikian, penjelasan melampaui pengetahuan yang sekarang dan mengajukan beberapa pemahaman baru. Untuk sains, hal ini berarti membangun pengertian di atas pengetahuan dasar yang sudah ada. Bagi para siswa, hal ini berarti membangun ide-ide gres di atas pemahaman mereka yang sekarang.
d) Pembelajar mengevaluasi penjelasan mereka berdasarkan penjelasan-penjelasan alternatif, khususnya yang merefleksikan pemahaman ilmiah. Evaluasi, dan eliminasi atau revisi yang memungkinkan terhadap sebuah penjelasan, yaitu salah satu keutamaan yang membedakan hal ilmiah dari bentuk-bentuk inkuiri lainnya dan penjelasan selanjutnya. Seseorang dapat mempertanyakah hal-hal seperti: Apakah bukti mendukung penjelasan yang diajukan? Apakah penjelasan memadai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan? Apakah terjadi bias atau kekurangan dalam menawarkan alasan terkait bukti dan penjelasan? Dapatkah penjelasan-penjelasan lain yang masuk kebijaksanaan dihasilkan dari buktibukti tertentu? Penjelasan-penjelasan alternatif mungkin ditinjau ulang setelah para siswa berdialog, membandingkan hasil atau mengecek hasil mereka dengan yang diajukan oleh guru atau materi instruksional. Komponen esensial dari karakteristik ini meyakinkan bahwa para siswa menghubungkan antara hasil-hasil mereka dengan pengetahuan ilmiah yang sempurna bagi tahap perkembangan mereka. Dengan demikian, penjelasan para siswa terutama harus konsisten dengan pengetahuan ilmiah yang ketika ini dapat mereka terima.
e) Pembelajar mengkomunikasikan dan menilai penjelasan yang mereka ajukan. Meminta siswa untuk membuatkan penjelasan akan membuka kesempatan pada siswa lainnya untuk bertanya, memeriksa bukti dan menyarankan beberapa penjelasan alternatif dari pengamatan yang sama. Berbagi penjelasan dapat menghasilkan pertanyaan atau memperkaya relasi di antara bukti-bukti yang diperoleh oleh para siswa, pengetahuan ilmiah yang telah ada dan penjelasan yang mereka ajukan. Sebagai hasilnya, para siswa dapat memecahkan kontradiksi dan memantapkansebuah argumen berdasarkan empirik.
3. Multidisiplin dan terpadu, mengintegrasikan biologi, fisika, kimia, dan ilmu lainnya
Sebuah jadwal koheren, multidisiplin untuk siswa di SMA yang dirancang untuk melibatkan pasa siswa dalam eksplorasi fokus dalam penyelidikan ilmiah. Bisa digunakan dalam banyak disiplin ilmu, dan ketika proses inkuiri dapat memadukan mata pelajaran lainnya sebagai pendukung dalam inkuiri.
4. Konstruktivistik dan berpusat pada siswa (student-centered activities)
Menekankan kepada acara siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, dimana menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Siswa tidak hanya berperan sebagai akseptor pelajaran melalui penjelasan siswa secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
5. Menggunakan inkuiri terbuka atau tertutup dengan konteks yang relevan
Semakin besar tanggungjawab para pembelajar dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan, merancang penyelidikan, merangkum dan mengkomunikasikan pembelajaran mereka, maka proses inkuiri dapat dinyatakan “semakin terbuka”. Semakin banyak tanggung jawab tersebut diambil oleh para guru, maka proses inkuiri semakin mendekati kriteria “inkuiri tertutup”. Berbagai pengalaman dalam pembelajaran dengan variasi “derajat keterbukaan” dibutuhkan dalam pengembangan kemampuankemampuan inkuiri yang ada.
6. Memberi kesempatan siswa mendisain dan melaksanakan percobaannya
Pengajaran berbasis inkuiri mendorong siswa semoga mengembangkan metode mereka sendiri dalam mengumpulkan, mengalisis dan mengevaluasi data ilmiah. Sebagai embel-embel siswa dapat mengembangkan, membenarkan, berkomunikasi, dan mengevaluasi penjelasan ilmiah. Pengajaran berbasis inkuiri juga mengakibatkan meminta siswa untuk berpikir wacana sifat penyelidikan ilmiah, menyerupai ilmuan menggunakan bukti dan nalar untuk membangun dan merevisi pengetahuan. Oleh alasannya yaitu itu, selain untuk menyediakan konten khusus disiplin ilmu, materi berbasis inkuiri bertujuan membantu siswa mengembangkan baik kemampuan untuk melaksanakan dan pemahaman wacana ilmiah. Mengajarkan sains melalui inkuiri memungkinkan siswa untuk membuat konsep dari sebuah pertanyaan, lalu mencari penjelasan penjelasan yang memungkinkan untuk menanggapinya. Sebagai contoh, dalam bidang biologi sel, membranmembran sel harus bersifat permeabel selektif - mereka harus membiarkan molekul-molekul makanan menyerupai gula melewatinya, namun molekul-molekul sampah menyerupai karbondioksida tidak bisa lewat. Apa saja jenis materi yan dapat menjadi penyusun membran itu sehingga bisa mengembang juga seiring pertumbuhan sel?.
7. Memberi kesempatan siswa membaca hasil-hasil penelitian terkini
Siswa diminta untuk membuatkan penjelasan akan membuka kesempatan pada siswa lainnya untuk bertanya, memeriksa bukti dan menyarankan beberapa penjelasan alternatif dari pengamatan yang sama. Berbagi penjelasan dapat menghasilkan pertanyaan atau memperkaya relasi di antara bukti-bukti yang diperoleh oleh para siswa, pengetahuan ilmiah yang telah ada dan penjelasan yang mereka ajukan. Sebagai hasilnya, para siswa dapat memecahkan kontradiksi dan memantapkansebuah argumen berdasarkan empirik.
8.Siswa berlatih memonitor pencapaian belajarnya
Penilaian diri sendiri dilakukan oleh para siswa. Keterlibatan para siswa dalam menilai pemikiran dan kinerjanya sendiri membuat mereka lebih bisa mengarahkan diri dalam membuat perencanaan, berusaha mencapai tujuan, memonitor dan mengoreksi pembelajaran yang sedang mereka lakukan sendiri. Penilaian diri sendiri memelihara proses penemuan, kerjasama, komunikasi dan koneksi-koneksi konseptual. Melibatkan para siswa dalam penilaian mengurangi beban para guru sekaligus membuat para siswa mengetahui apa saja yang diharapkan dari mereka. Siswa harus dilatih unutk melaksanakan penilaian terhadap diri sendiri, sehingga mereka memahami tujuan utama dari pembelajaran dan apa yang perlu mereka capai.
9. Mengintegrasikan matematika dan ilmu lainnya
Matematika disebutkan sebagai alat yang mengkomunikasikan semua ilmu. Matematika itu tidak lain yaitu logika. Ketika Mengumpulkan bukti-bukti digunakan teknologi dan perhitungan matematika.
10. Menggunakan aneka macam sumber dan teknik organisasi materi
Sumber-sumber untuk pengajaran sains melalui inkuiri diantaranya situs-situs web, buku-buku, sumber-sumber panduan, materi-materi, instruksional, koleksi-koleksi video.
11. Menggunakan model pembelajaran 5E
Menurut BSCS 5E, masing-masing “E” mewakili adegan penting dari urutan dilihat dari kemajuan siswa untuk mengembangkan pemahana mereka. Pertama siswa terlibat dengan cara atau pertanyaan yang berkaitan dengan konsep dan memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pemahaman mereka ketika itu. Kemudian mereka berapartisipasi dalam kegiatan atau lebih untuk mengeksplorasi konsep dan membuatkan ide-ide dengan orang lain sebelum membuat penjelasan. Mengikui perkembangan dengan penjelasan awal siswa memiliki kesempatan untuk menguraikan dan memperdalam pemahaman mereka wacana konsep dalam situasi baru. Akhirnya siswa dan guru mengevalusai perkembangan siswa. Kombinasi dari 5E dengan desian yang berorientasi pada penilaian besar lengan berkuasa menyediakan kesempatan untuk berguru dan perubahan konseptual siswa, yang mengarah ke peningkatan, pemahaman ilmu.
12. Bersifat kolaboratif dengan siswa yang beragam
Beberapa model instruksional yang berbeda telah dikembangkan dan dapat membantu para guru mengorganisasi dan mengurutkan pengalaman belajar berbasis inkuiri bagi para siswanya. Semua dapat digabungkan dengan keutamaan-keutamaan inkuiri. Hal-hal tersebut bertujuan untuk mengikat para siswa dalam pertanyaan-pertanyaan ilmiah penting, menawarkan siswa kesempatan untuk mengeksplorasi dan menciptakan penjelasan sendiri, menerapkan dan mengevaluasi apa yang telah mereka pelajari.
13. Menggunakan penilaian yang komprehensif dengan aneka macam teknik
Penilaian yaitu aspek yang kritis dalam inkuiri alasannya yaitu akan mempertajam dan menentukan rancangan pengalaman-pengalaman belajar. Apabila para guru mengetahui apa yang mereka inginkan untuk ditunjukkan oleh para siswa, mereka akan lebih baik dalam menawarkan pertolongan dalam upaya siswa mencapainya.
Paket komprehensif, multifaset penilaian mencakup hal-hal berikut:
1) Tes-bank penilaian tingkat unit.
2) Berbasis kinerja penilaian di tingkat bab.
3) Tertanam-penilaian di tingkat aktivitas.
4) Mencetak rubrik untuk siswa dan guru untuk masing- masing evaluasi kegiatan.
5) Pembuatan portofolio.
6) Proses pada penyelidikan .
Penilaian yang memungkinkan guru untuk mengevaluasi kemajuan siswa secara berkelanjutan yang terdapat pada seluruh program.
Tag :
Model Metode,
Pendidikan
0 Komentar untuk "SangGuru Ciri- Ciri BSCS Biology: An Inquiry Approach"