Definisi Masalah dan Jenis-Jenis Masalah Dalam Penelitian
. Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada banyak sekali permasalahan berupa penyimpangan yang menuntut pemecahan melalui metode yang sistematis dan memerlukan penelitian untuk menerima tanggapan atau kesimpulan dari permasalahan tersebut.
Dalam penelitian, kedudukan problem sangat penting karena melalui problem kita dapat menentukan tujuan penelitian, metode penelitian, analisis data yang akan digunakan. Dengan kata lain tujuan dari penelitian yaitu untuk menyelesaikan permasalahan. Pada kesempatan ini, kami akan membahas ihwal permasalahan-permasalahan dalam penelitian pendidikan.
A. Pengertian Masalah dan Jenis-Jenis Masalah Dalam Penelitian
Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa penelitian dilakukan untuk menyelesaikan problem yang dimulai dengan adanya penyimpangan. Stonner (1982) mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.
Menurut Suryabrata (1994 : 60) problem merupakan kesenjangan antara keinginan (das sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is) (Suryabrata, 1994: 60). Penelitian dimaksudkan untuk menutup kesenjangan (what can be).
John Dewey dan Kerlinger secara terpisah memperlihatkan penjelasan mengenai problem berupa kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun seorang peneliti. Kesulitan ini menghalangi tercapai sebuah tujuan baik itu tujuan individu maupun sebuah kelompok. Masalah dalam penelitian diekspresikan dalam bentuk kalimat tanya bukan kalimat pernyataan. Masalah dalam ini selanjutnya dijawab melalui penelitian.
B. Sumber Masalah dalam Penelitian
Permasalahan dapat berasal dari banyak sekali sumber. Menurut James H. MacMillan dan Schumacher (Hadjar, 1996 : 40 – 42), problem dapat bersumber dari :
1. Observasi
Masalah dalam penelitian dapat diangkat dari hasil observasi terhadap kekerabatan tertentu yang belum memiliki penjelasan memadai dan cara-cara rutin yang dalam melaksanakan suatu tindakan didasarkan atas otiritas atau tradisi.
2. Dedukasi dari teori
Teori merupakan konsep-konsep yang masih berupa prinsip-prinsip umum yang penerapannya belum dapat diketahui selama belum diuji secara empiris. Penyelidikan terhadap problem yang dianggap dari teori berkhasiat untuk menerima penjelasan empiris praktik ihwal teori.
3. Kepustakaan
Hasil penelitian mungkin memperlihatkan rekomendasi perlunya dilakukan penelitian ulang (replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat meningkatkan validitas hasil penelitian dan kemampuan untuk digeneralisasikan lebih luas. Laporan penelitian sering juga memberikan rekomendasi kepada peneliti lain ihwal apa yang perlu diteliti lebih lanjut. Hal ini juga menjadi sumber untuk menentukan problem yang menentukan problem yang perlu diangkat untuk diteliti.
4. Masalah sosial
Masalah sosial yang ada di sekitar kita atau yang gres menjadi informasi terhangat (hot news) dapat menjadi sumber problem penelitian. Misalnya :
- Adanya perkelahian antar sekolah menjadikan banyak sekali dampak bagi sekolah dan warga sekitar.
- Penggalakan aktivitas 3 M (menguras, mengubur, menimbun) sebagai upaya pencegahan penyakit demam berdarah.
Dalam pembuatan keputusan tertentu, sering mendesak untuk dilakukan penelitian evaluatif. Hasil sangat dibutuhkan untuk dijadikan dasar pembuatan keputusan lebih lanjut.
6. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat menjadikan problem yang memerlukan tanggapan empiris untuk menerima pemahaman yang lebih mendalam. (Purwanto 2010:109-111).
Masalah dalam penelitian pendidikan dapat diperoleh dari banyak sekali sumber yang terkait dengan bidang pendidikan, Sukardi (2009:22-24) dalam, antara lain :
1. Pengalaman seseorang atau kelompok.
Pengalaman orang yang telah lama menekuni bidang profesi pendidikan dapat digunakan untuk membantu mencari permasalahan yang signifikan diteliti. Contoh : pengalaman mengajar di kelas.
2. Lapangan daerah bekerja.
Para peneliti dapat melihat secara langsung, mengalami dan bertanya pada satu, dua, atau banyak orang dalam pekerjaannya. Seorang guru misalnya, akan mencicipi bahwa sekolah dan komponen yang berkaitan dengan tercapainya tujuan sekolah dpat dijadikan sebagai sumber penelitian.
3. Laporan hasil penelitian.
Dari hasil penelitian, yang biasanya dalam bentuk jurnal, biasanya disamping ada hasil temuan yang gres juga ada kemungkinan penelitian yang direkomendasikan.
4. Sumber-sumber yang berasal dari pengetahuan orang lain.
Perkembangan ilmu pengetahuan lain di luar bidang yang dikuasai seringkali memperlihatkan pengaruh munculnya permasalahan penelitian. Misalnya, gerakan reformasi yang muncul setelah Orde Baru, ternyata telah memunculkan dan menghipnotis sikap dan tuntutan para guru untuk memperoleh gaji dan status profesi yang lebih baik.
C. Jenis-Jenis Masalah Dalam Penelitian
Masalah penelitian dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis menurut Sugiyono (1994 : 36-39 dalam afidburhanuddin.wordpress.com, antara lain :
1. Permasalahan Deskriptif
Permasalahan deskriptif merupakan permasalahan dengan variabel mampu bangun diatas kaki sendiri baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang bangun sendiri). Dalam penelitian ini, peneliti tidak membuat perbandingan variabel yang satu pada sampel yang lain, hanya mencari kekerabatan variabel yang satu dengan variabel yang lain. Contoh permasalahan deskriptif :
- Seberapa tinggi minat baca dan lama mencar ilmu rata-rata per hari murid-murid sekolah di Indonesia?
- Seberapa besar efektivitas model pembelajaran jigsaw terhadap prestasi mencar ilmu siswa ?
2. Permasalahan Komparatif
Permasalahan ini merupakan rumusan problem penelitian yang membandingkan eksistensi satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda pada waktu yang berbeda. Contoh :
- Adakah perbedaan prestasi mencar ilmu antara murid dari sekolah A dan sekolah B ? (variabel penelitian yaitu prestasi mencar ilmu pada dua sampel sekolah A dan sekolah B).
- Adakah perbedaan pemahaman terhadap bahan listrik antara siswa di sekolah formal dengan siswa homeschooling?
3. Permasalahan Asosiatif
Merupakan rumusan problem penelitian yang bersifat menanyakan kekerabatan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan, yaitu :
a) Hubungan simetris
yaitu suatu kekerabatan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. Contoh perumusan masalahnya yaitu sebagai berikut:
- Adakah kekerabatan antara warna rambut dengan kemampuan memimpin negara?
- Adakah kekerabatan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah murid sekolah?
b) Hubungan kausal
Hubungan kausal yaitu kekerabatan yang bersifat alasannya akibat. Makara disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi), contoh:
- Adakah pengaruh pendidikan orang renta terhadap prestasi mencar ilmu anak? (pendidikan orang renta variabel independen dan prestasi belajar variabel dependen).
- Seberapa besar pengaruh kurikulum, media pendidikan dan kualitas guru terhadap kualitas SDM yang dihasilkan dari suatu sekolah? (kurikulum, media, dan kualitas guru sebagai variabel independen dan kualitas SDM sebagai variabel dependen).
c) Hubungan interaktif/ resiprocal/ timbal balik
Hubungan interaktif yaitu kekerabatan yang saling mempengaruhi. Di sini tidak diketahui mana variabel independen dan dependen, contoh:
- Hubungan antara motivasi dan prestasi mencar ilmu anak SD di kecamatan A. Di sini dapat dinyatakan motivasi menghipnotis prestasi tetapi juga prestasi dapat menghipnotis motivasi.
- Hubungan antara makan di pagi hari dengan kecerdasan siswa.
Kriteria Masalah Dalam Penelitian
Ada tiga kriteria untuk menentukan permasalahan yang baik dan pernyataan problem yang baik (Kerlinger, 2006 : 29-30), yaitu :
1. Masalah harus mengungkapkan suatu kekerabatan antara dua variabel atau lebih. Dengan demikian, masalah-masalah itu mengajukan pernyataan-pernyataan menyerupai :
- Apakah A terkait dengan B ?
- Apakah motivasi mencar ilmu menghipnotis hasil belajar ?
2. Masalah harus dinyatakan secara terang dan tidak ambigu dalam bentuk pertanyaan.
3. Masalah dan pernyataan problem harus dirumuskan dengan cara tertentu yang menyiratkan adanya pengujian yang empiris.
Cara Mengidentifikasi Permasalahan dalam Penelitian
Mengidentifikasi problem penelitian dilakukan untuk menentukan problem mana yang perlu segera dicari penyelesaiannya. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dapat dilakukan dengan cara mengelompokkan sekaligus memetakan masalah-masalah tersebut secara sistematis berdasarkan keahlian bidang peneliti. Menurut Ahmad nursanto dalam mengidentifikasi problem perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Esensial, problem yang akan diidentifikasi menduduki urutan paling penting diantara masalah-masalah yang ada.
- Urgen, problem yang akan dipecahkan mendesak untuk dicari penyelesaiannya.
- Masalah mempunyai manfaat apabila dipecahkan.
Dalam dunia pendidikan problem yang diidentifikasi dapat dikelompokan menjadi 4, yaitu : proses pembelajaran, siswa, guru, hasil belajar. Meskipun proses identikasi problem sudah ditemukan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebagai fokus penelitian. Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu minat/motivasi/dorongan peneliti, kemampuan peneliti, lokasi penelitian, sumber data (populasi dan sampel), waktu, pendekatan/metode yang digunakan, buku sumber yang tersedia, adat dan birokrasi. Bila kesemua hal tersebut telah terpenuhi maka suatu fokus problem dapat dijadikan sebagai problem penelitian untuk dicari jawabannya
Saran Bacaan
Hadjar, I. 1996. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. PT RadjaGrafindo, Jakarta
Karlingger, Fred N. 2006. Asas-Asas Penelitian Bevavioral. Yogyakarta : UGM
Stoner, James AF. 1982 Principal of Managemen II Edition. Publisher, Prentice-Hall
Sukardi, 2009. Metodologi penelitian pendidikan: kompetensi dan praktiknya Jakarta: Bumi Aksara
Saran Bacaan
Hadjar, I. 1996. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. PT RadjaGrafindo, Jakarta
Stoner, James AF. 1982 Principal of Managemen II Edition. Publisher, Prentice-Hall
Sukardi, 2009. Metodologi penelitian pendidikan: kompetensi dan praktiknya Jakarta: Bumi Aksara
Tag :
Penelitian
0 Komentar untuk "SangGuru Definisi Masalah dan Jenis-Jenis Masalah Dalam Penelitian"