Artikel Dunia Pendidikan

SangGuru Kurikulum Zaman Penjajahan Jepang

Kurikulum Zaman Penjajahan Jepang

. Selama berlangsungnya Perang Dunia Ke-II tahun 1941 – 1942, seluruh Asia Tenggara kecuali Thailand diduduki oleh Tentara Jepang. Di wilayah Netherlands East Indies atau Hindia-Belanda (sekarang Indonesia), pemerintah kolonial Belanda telah dikalahkan oleh Jepang bulan Maret 1941 dan selanjutnya mulai memerintah hingga dengan Agustus 1945. Wilayah Hindia-Belanda dibagi oleh Jepang ke dalam tiga yurisdiksi yang terpisah, yakni: (1) Jawa, (2) Sumatera, dan (3) wilayah Hindia-Belanda bab Timur termasuk Sulawesi dan Kalimantan.

Khusus Tentara Angkatan Darat Jepang ke-16 yang memerintah Jawa, menurut Kurasawa (1991), telah mengeluarkan Jawa ni okeru Bunkyô no Gaikyô [Japanese Educational Policy in Java] as a secret report concerning educational policy compiled in 1944 by the Japanese military government in Java. It contains a lot of new data on the doctrine, the ideology, the basic principles and implementation of the educational policy taken towards population in Java. Kebijakan pendidikan Jepang di Jawa merupakan suatu laporan diam-diam mengenai kebijakan pendidikan yang dikompilasi tahun 1944 oleh pemerintahan militer Jepang di Jawa. Dokumen laporan itu berisi banyak data gres perihal doktrin, ideologi, prinsip dasar dan implementasi kebijakan pendidikan yang digunakan terhadap penduduk di Jawa.


Salah satu iman khusus Jepang dalam bidang pendidikan di Jawa dirumuskan bagi para pelajar dalam rangka memenuhi obsesi pembentukan Asia Timur Raya, yang menurut Kurasawa, ialah sebagai berikut:
Sumpah Pelajar Baru
1. Kami Pelajar Jawa Baru
2. Kami Bersumpah:

  • Hendak berguru untuk membangun Asia Timur Raya
  • Hendak melatih jiwa dan raga untuk membentuk Asia Timur Raya
  • Hendak menjadi orang yang berhuna untuk membentuk Asia Timur Raya dibawah pimpinan Dai Nippon
Doktrin tersebut dianggap penting supaya para pelajar Jawa mengikuti referensi pendidikan Jepang, yang menurut Kurasawa bahwa under Japanese rule, however, with the belief that it was necessary to give Indonesians the “neweducational system based on imperial ideology,” the Japanese system andideology was introduced in a form as close as possible to the original, di bawah kekuasaan Jepang, bagaimana pun, dengan keyakinan bahwa itu perlu untuk menunjukkan bangsa Indonesia sistem pendidikan gres berdasarkan pada ideologi imperial. Sistem dan ideologi Jepang diperkenalkan dalam bentuk sedekat mungkin dengan aslinya. Oleh kesannya semua sekolah buatan Belanda dan berbahasa Belanda ditutup dan diorganisasikan ke dalam gaya Jepang dengan berdasarkan pada referensi 6 tahun sekolah dasar. Di atas itu, 3 tahun sekolah menengah pertama dan 3 tahun sekolah menengah tinggi.

Pelaksanaan kurikulum ini berlaku hanya tiga tahun sesuai dengan lamanya pendudukan Jepang di bekas wilayah pemerintahan Hindia-Belanda, yaitu mulai tahun 1942 hingga dengan tahun 1945. Namun demikian, pada masa perang kemerdekaan 1945-1949 hingga dengan Dekrit Presiden 1959, kurikulum tersebut masih digunakan dengan beberapa perubahan yang dianggap perlu hingga dengan keluarnya ketentuan yang mengatur pendidikan dengan berdasarkan pada Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945.

Sumber: Berbagai Sumber
0 Komentar untuk "SangGuru Kurikulum Zaman Penjajahan Jepang"

Back To Top