Maaf pak, saya tidak punya paket internet lagi! – Di awal-awal ahad pemberlakuan pembelajaran daring menyusul masa darurat pandemik Coronavirus Desease (Covid-19). Siswa begitu bersemangat untuk mengerjakan kiprah yang disampaikan guru melalui media WhatSapp (WA).
Bahkan, kalau guru terlambat memberi tugas, siswa tidak sungkan menanyakan kepada guru kiprah apa yang akan mereka kerjakan. Kebijakan pemerintah secara 'mendadak' tersebut memang menerima sambutan hangat di kalangan siswa, orangtua siswa dan juga guru.
Pembelajaran online yang dilakukan dari rumah (Work From Home) ternyata sangat menarik bagi siswa. Dikerjakan melalui perangkat android mereka masing-masing. Bagi siswa yang belum punya hp android, orangtua siswa akan mengusahakannya meskipun itu dengan cara kredit atau angsuran. .
Pandemi Covid-19 tidak diketahui kapan akan berakhirnya. Pada mulanya pihak sekolah memberitahu kalau mencar ilmu di rumah berlangsung hanya selama dua minggu.Namun pada hasilnya diperpanjang.
Guru mulai merasa kecacatan di minggu-minggu perpanjangan mencar ilmu dari rumah. Siswa seakan malas mengerjakan kiprah dan mengirim kembali pada guru. Anggapan guru, termasuk saya sendiri, mungkin kiprah mereka sudah bertumpuk.
Namun ternyata kondisi itu tidak semata lantaran kemalasan siswa atau betumpuknya kiprah mereka. Siswa mulai mengalami kesulitan dalam membeli kuota internet.
“Maaf pak, saya tidak punya paket data internet lagi dan orangtua saya kesulitan untuk membeli paket,” Begitu tulis Widya melalui WhatSapp.
Tindakan pertama, saya tidak lagi mengharuskan siswa untuk mengumpulkan tugasnya mengingat keterbatasan dana sebagian siswa untuk membeli paket data internet.
Kedua, kiprah tetap saya sampaikan melalui WA masing-masing siswa. Namun kiprah yang saya berikan berlaku seminggu. Artinya, hanya satu kiprah dalam seminggu namun disampaikan setiap ada jam mengajar di suatu kelas dalam ahad itu.
Angin segar buat siswa dan guru
Angin segar ternyata berhembus sehabis kemaren saya membaca di aneka macam portal isu nasional bahwa Mendikbud RI Nadiem Makarim membolehkan kepala sekolah memakai dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) untuk keperluan pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk siswa dan guru.
“Kepala sekolah diberikan kebebasan untuk memakai dana BOS selama pandemi Covid-19,” kata Mendikbud yang dikutip dari salah satu media portal nasional.
Kepala sekolah sudah menerima sinyal untuk mengalokasikan sebagian dana BOS untuk membeli paket data internet bagi siswa dan guru dalam menunjang pembelajaran daring.
Berikutnya prosedur sumbangan paket data internet diserahkan sepenuhnya kepada sekolah masing-masing dengan memperhatikan butir-butir penggunaan dana BOS.
Namun diperkirakan, kepala sekolah sanggup kelabakan mendapatkan desakan siswa, orangtua siswa maupun guru jikalau petunjuk atau hukum tertulis ihwal penggunaan dana BOS untuk membeli paket internet siswa dan guru belum dikeluarkan oleh menteri.
Kepala sekolah tahu persis penggunaan BOS menurut petunjuk teknis dan hukum lainnya sehingga tidak akan mau bertindak pribadi untuk membelikan paket data internet untuk siswa dan guru
Kepala sekolah tahu persis penggunaan BOS menurut petunjuk teknis dan hukum lainnya sehingga tidak akan mau bertindak pribadi untuk membelikan paket data internet untuk siswa dan guru
Oleh alasannya itu kepada siswa, orangtua siswa dan guru perlu bersabar hingga keluarnya ketentuan atau petunjuk teknis penggunaan Dana BOS untuk membeli paket data internet.***
Tag :
Belajar Online
0 Komentar untuk "Maaf Pak, Aku Tidak Punya Paket Internet Lagi!"