Artikel Dunia Pendidikan

SangGuru PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP


proses belajar berlangsung, banyak sekali acara siswa yang dapat diamati oleh guru dan kemudian diberikan penilaian terhadapnya. Tergantung tujuan awal penilaian yang hendak diperoleh guru. Salah satu hal yang dapat dinilai oleh seorang pengajar selain aspek kognitif yaitu pada aspek sikap siswa. Setiap individu memiliki aneka macam macam respon terhadap acara berguru yang sedang diikutinya. Penilaian sikap menjadi sangat penting, hal ini berkaitan dengan motivasi dan minat penerima didik ketika mengikuti acara berguru (definisi berguru menurut ahli). Seorang guru dapat menilai bagai mana motivasi dan minat berguru siswa melalui sikap yang ditunjukkannya sewaktu acara berguru berlangsung.

Cakupan Penilaian Sikap

Penilaian sikap berdasarkan kurikulum 2013 ada dua jenis, yaitu sikap spiritual dan sikap social

  • Sikap spiritual, penilaian terhadap penerima didik berkaitan dengan kepercayaan dan taqwa
  • Sikap social, penilaian terhadap pembentukan sikap penerima didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokrasi, dan bertanggung jawab. 

Pada jenjang SMP/MTs penilaian sikap wacana spiritual berdasarkan pada KI – 1 yaitu “menghargai dan menghayati fatwa agama yang dianutnya”. Sikap social mengacu pada KI – 2 yaitu “Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian sikap terhadap penerima didik pada jenjang SMP/MTs dibedakan atas dua aspek yakni aspek spiritual dan social. Penilaian sikap spiritual secara spesifik ditujukan untuk siswa dapat menghargai dan menghayati fatwa agam yang dianut. Penilaian sikap social ditujukan untuk menilai sikap (1) jujur, (2) disiplin, (3) tanggung jawab, (4) toleransi, (5) gotong royong, (6) santun, dan (7) percaya diri.

Perumusan Indikator dan Contoh Indikator

Dalam sistem pendidikan, penilaian ketercapaian kompetensisi siswa mengacu pada indikator.  Oleh sebab itu, indikator hendaknya disusun secara terang dan terstruktur. Dalam konteks penilaian sikap, indikator merupakan tanda-tanda yang muncul dari penerima didik dan dapat diamati oleh observer.
Contoh perumusan indikator dalam penilaian sikap yang dikutip dari Direktorat PSMP, Kemdikbud 2013)
Sikap dan Pengertian
Contoh Indikator
Sikap spiritual
Menghargai fatwa agama yang dianut

·       Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.
·       Menjalankan ibadah sempurna waktu.
·       Memberi salam pada ketika awal dan final presentasi sesuai agama yang dianut.
·       Bersyukur atas nikmat dan karunia Allah Yang Maha Esa;
·       Mensyukuri kemampuan insan dalam mengendalikan diri
Sikap sosial

Jujur
Merupakan perilaku sanggup mendapatkan amanah dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan

·      Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
·      Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber)
·      Mengungkapkan perasaan apa adanya
·      Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan

Disiplin
adalah tindakan yang menyampaikan perilaku tertib dan patuh pada aneka macam ketentuan dan peraturan.

·      Datang sempurna waktu
·      Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah
·      Mengerjakan/mengumpulkan peran sesuai dengan waktu yang ditentukan
·      Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar

Teknik dan Bentuk Instrumen 

Ada beberapa teknik dan bentuk instrument yang dapat digunakan untuk melaksanakan penilaian terhadap sikap penerima didik. Beberapa teknik dan bentuk instrument yang dapat digunakan diantaranya:

Teknik Observasi 

Teknik observasi merupakan teknik penilaian yang menggunakan indera dalam pelaksanaannya dan dilakukan secara berkelanjutan. Observasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu observasi pribadi dan tidak langsung. Observasi pribadi ialah pengambilan data yang dilakan oleh peneliti secara pribadi terhadap obyek yang sedang diteliti. Observasi tidak pribadi merupakan pengambilan data yang dilakukan melalui pihak ke tiga, menyerupai halnya sobat sejawat atau orang tua. 

Bentuk instrument observasi secara umum berbentuk daftar cek atau skala penilaian. Pedoman dalam melaksanakan observasi secara umum harus memuat pertanyaan yang mengarah kepada sikap dan perilaku yang terlihat selama acara observasi. Bentuk pertanyaan yang diajukan pada acara observasi ada dua jenis yaitu pertanyaan positif dan pertanyaan negatif yang diubahsuaikan dengan pembagian terstruktur mengenai sikap pada kompetensi inti dan kompetensi dasar. 

Rentang skala hasil pengamatan yang umum digunakan dalam observasi adalah
  • Selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah
  • Sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik

Pengambilan data menggunakan teknik observasi sebaiknya juga dilengkapi dengan rubrik supaya hasil yang diperoleh terarah dan efektif.  Beberapa saran yang dapat dilakukan supaya observasi dapat berjalan efektif dan terarah yaitu:
  • Dilakukan dengan tujuan terang dan direncanakan sebelumnya. Perencanaan mencakup indikator atau aspek yang akan diamati dari suatu proses.
  • Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian.
  • Pencatatan dilakukan selekas mungkin.
  • Kesimpulan dibuat setelah jadwal observasi selesai dilaksanakan.

Penilaian diri

Penilaian diri merupakan teknik penilaian untuk mengetahui dan mengungkapkan secara jujur wacana kemampuan diri yang dimiliki penerima didik. Penggunaan instrument dan panduan penilaian yang dapat digunakan oleh siswa ialah untuk meminimalisir kemungkinan siswa menjawab tidak sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. 

Instrumen yang dapat digunakan dalam melaksanakan penilaian sikap sama menyerupai halnya instrument yang digunakan dalam pengambilan data menggunakan teknik observasi. Skala yang digunakan dalam penilaian diri ialah skala linkert atau skala semantic differensial. Skala linkert berfungsi untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi orang pada suatu kelompok.Skala semantic differensial ialah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap.  Skala semantic differensial berbentuk interval. 

Penyusunan lembar penilaian diri setidaknya memenuhi beberapa kriteria dibawah ini;
  • Pertanyaan wacana pendapat, balasan dan sikap, misal : sikap responden terhadap sesuatu hal.
  • Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
  • Usahakan pertanyaan yang terang dan khusus
  • Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian
  • Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
  • Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden

Penilaian antar penerima didik

Penilaian penerima didik merupakan teknik penilaian yang meminta siswa untuk silang penilaian dengan sobat lainnya pada suatu kelas dengan petunjuk penilaian disesuai kompetensi yang ingin dicapai.  Intrumen yang dapat digunakan dalam penilaian ini ialah daftar cek dan skala penilaian dengan teknik sosiometri berbasis kelas. 

Jurnal 

Jurnal merupakan catatan pendidik yang berupa informasi hasil pengamatan selama melaksanakan pembelajaran didalam kelas. Aspek yang hendak diteliti pada penilaian jurnal ini ialah kekuatan dan kelemahan penerima didik. Kelebihan yang ada pada penilaian jurnal ialah peristiwa atau kejadian yang ditunjukkan oleh siswa dicatat dengan segera oleh pengajar. Kelemahan dari penilaian jurnal ini ialah reliabilitasnya masih dipertanyakan, sebab penilaian ini berdasarkan persepsi pribadi pengajar. Makara terkadang seorang pengajar masih terbawa rasa emosional dalam menilai kemampuan dan sikap siswa ketika berada dalam kelas.  Selain itu, dalam penilaian jurnal ini seorang dituntut untuk lebih mengenal karakteristik masing-masing setiap penerima didik yang ada dalam kelas. 

Hal-hal yang diperhatikan dalam pembuatan jurnal penilaian siswa diantaranya:
  • Catatan atas pengamatan harus obyektif
  • Pengamatan dilaksanakan secara selektif, catatan yang ditulis ialah hal-hal yang berkaitan dengan kompetensi
  • Pencatatan harus segera dilakukan
Pedoman umum penskoran jurnal:
  • Penskoran pada jurnal dapat menggunakan skala likert
  • Aspek-aspek yang akan diteliti ditentukan oleh guru 
  • Pada masing-masing aspek, guru menentukan indikator yang diamati.
  • Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri penerima didik diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
  • Jumlahkan skor pada masing-masing aspek.
  • Skor yang diperoleh pada masing-masing aspek kemudian direratakan
  • Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian

Dibawah ini merupakan referensi dalam membuatkan instrument yang mungkin dapat anda lakukan. Instrumen yang akan dikembangkan hendaknya mengacu pada indikator yang akan diamati. 

Contoh template penulisan instrument beserta rubrik dalam aspek spiritual

Petunjuk :
(Harus ada petunjuk penilaian. Petunjuk penilaian berisi petunjuk terang wacana bagaimana cara mengisi penilaian menggunakan instrument penilaian yang dibuat)
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual penerima didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh penerima didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melaksanakan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melaksanakan sesuai pernyataan dan
adakala tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila adakala melaksanakan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
(Terdapat nama, dan identitas penerima didik. Tujuannya untuk mempermudah dalam melaksanakan pendataan dan analisis)

Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..

No.
Aspek Pengamatan
Skor
1.
(Berisikan soal yang diambil dari indikator yang sudah ditetapkan diawal dan mengacu pada KI dan KD )
1
2
3
4
2.
Contoh:
-          Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan sesuatu
-          Mengucapkan rasa syukur atas karunia Allah




Jumlah Skor yang diperoleh




Petunjuk Penskoran:
(Harus ada petunjuk penskoran)
Skor final menggunakan skala 1 hingga 4
Perhitungan skor final menggunakan rumus : 

(perolehan skor)/(skor maksimal) x4=skor akhir
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor final : 14/20 𝑥 4=2,8

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 penerima didik memperoleh nilai ialah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor: skor ≤ 1,33

0 Komentar untuk "SangGuru PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP"

Back To Top