Artikel Dunia Pendidikan

SangGuru Pendidikan Nasional dalam Bingkai Pendidikan Globaal

Pendidikan Nasional dalam Bingkai Pendidikan Global


 “Melalui pendidikan itu diharapkan bahwa akan timbul kemampuan membebaskan insan Indonesia dari belenggu kemarin, terutama dari belenggu dogmatisme, romantisisme dan tradisionalisme, semoga dengan demikian bangsa Indonesia bisa melihat alternatif pembangunan yang lebih baik, berani merintis jalan-jalan yang baru, serta menghargai kemajuan yang antara lain bercirikan perubahan yang berkesinambungan
(Prof. Winarno Surakhmad)”.

pengetahuan dan teknologi, serta dibimbing oleh moral. Berdasarkan penjelasan tersebut, secara sederhana dapat dipahami bahwa melalui pendidikan, diharapkan lahirnya insan terdidik yang bisa menguasai keterampilan berpikir dalam bingkai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang juga didampingi oleh nilai-nilai luhur.


Sebagaimana yang diungkapkan oleh Tilaar, bahwa masyarakat yang menjadi impian dalam percaturan dunia yaitu masyarakat yang terdidik. Melalui hal tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan memegang peranan yang penting dalam upaya pengkualitasan SDM. Namun, posisi Indonesia yang masih menjadi negara berkembang, memiliki kecenderungan masih mencarinya bentuk dari aneka macam aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Sehingga tidak jarang yang terdengar yaitu wacana-wacana inovasi (terkadang minus evaluasi) dalam jangka waktu yang pendek. “Hasrat yang besar di negara-negara berkembang untuk menciptakan sistem pendidikan yang responsif terhadap kemajuan, telah menghasilkan diferensiasi fungsi yang beraneka ragam tetapi tidak selalu terang arah dan kegunaannya dalam sinkronisasi konteks yang luas. Hasrat tadi diwujudkan melalui usaha pembaharuan sistem pendidikan, dan bukan sekedar mempertahankan atau meningkatkan sistem yang telah lama hidup di masyarakat tetapi diharapkan pemilihan alternatif dalam pembaharuan itu seringkali tidak banyak membawa hasil yang dimaksud karena konsep dasar tidak pernah dikembangkan secara sistemik (Surakhmad, 1981: 3)”.

Pemahaman terhadap konsep awal pada dasarnya menjadi kata kunci bagi pengembangan pendidikan. Apabila merefleksi pada salah satu negara berkembang yang juga mencari bentuk dalam bidang pendidikan, dapatlah bercermin pada India. India diketahui mengorientasikan pendidikannya pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut dioperasionalisasikan melalui pengembangan sekolah tinggi tinggi yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga pada ketika ini, sekolah tinggi tinggi India cukup dikenal dalam hal pengembangan teknologi. Pengembangan teknologi ini diharapkan dapat menjadi salah satu aspek yang berperan dalam perbaikan masyarakat India itu sendiri. 

Dengan demikian, bagi bangsa Indonesia yang berupaya menjadi masyarakat yang berkualitas sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Tilaar, diharapkan pembudayaan ilmu pengetahuan melalui pendidikan. Karena sebagaimana yang telah dikemukakan di awal, masyarakat Indonesia secara umum masih menganut aneka macam nilai-nilai yang bersebrangan dengan nilai-nilai yang dianut dalam ilmu pengetahuan. “Kualitas insan yang demikian yaitu insan gres Indonesia, karena bagi masyarakat Indonesia sebelum kemerdekaan, budaya ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu budaya yang asing. Berbagai nilai dan sikap tersebut sukar ditumbuhkan di lingkungan keluarga dan masyarakat yang pada umumnya belum mengakibatkan budaya Iptek, budaya demokrasi, budaya disiplin pribadi, dan disiplin sosial, disiplin nasional dan meritokrasi sebagai episode dari kebudayaannya. Karena itu hanya sekolahlah yang memiliki potensi sebagai sentra pembudayaan segala nilai dan sikap serta kemampuan insan modern. Itu pula sebabnya para pendiri Republik melaksanakan penyelenggaraan satu sistem pengajaran (persekolahan) nasional. Karena para pendiri Republik menyadari bahwa mereka dapat menjadi cendekiawan pejuang untuk membangun Indonesia yang maju dan demokratis berkat proses pendidikan yang mereka alami di sekolah (Soedijarto, 2007:17)”.

Sekolah pada dinamika global memiliki peranan yang besar karena berkaitan dengan nilai-nilai lokal dan juga nilai global. “pendidikan global yaitu proses pembelajaran transformatif. Pendidikan global yaitu pendekatan gres yang memusatkan perhatian untuk membantu menjawab pertanyaan kita ihwal masa depan. Pendidikan global memperlengkapi siswa semoga bisa memahami gosip dunia seraya memberdayakan mereka dengan pengetahuan, keterampilan. Nilai dan sikap yang diinginkan sebagai warga dunia untuk menghadapi masalah-masalah global. Berkait dengan hal itu, pendidikan global yaitu proses individual dan pertumbuhan kolektif yang memungkinkan terjadinya transformasi dan transformasi diri (Muslimin, 2015: 2)”. Sekolah dalam dinamika global, seharusnya memfasilitasi pembelajaran yang mendukung pengembangan aneka macam potensi siswa. Namun, untuk dapat menyebarkan potensi siswa, bukan semata-mata dilakukan tanpa dasar atau konsep yang kuat, melainkan diharapkan pengidentifikasian terkait apa yang dibutuhkan sehingga perlu dicapai. Sehingga dapat terbentuk konsep yang efektif dan operasional dalam rangka penyiapan SDM, dalam hal ini yaitu siswa.  

Dalam lingkup yang lebih kecil, salah satu ilmu pengetahuan yang dapat memiliki peranan dalam dinamika global yaitu pendidikan ilmu pengetahuan alam atau sains. Dalam mempelajari sains, siswa tidak hanya ditujukan untuk menghafal konsep, fakta, prinsip, teori maupun hukum. Namun, pembelajaran sains yang sangat melekat dengan metode ilmiah perlu diterapkan secara stimultan. Artinya dalam hal ini, hakikat pembelajaran sains harus dilaksanakan. Sehingga yang tercapai yaitu tujuan dari pembelajaran sains itu sendiri. Kemudian, berdasarkan analisis atau evaluasi pendidikan yang dilakukan apabila pendidikan membutuhkan pembelajaran sains guna pengelolaan sumber daya alam, atau kalau dalam kata lain dalam pembangunan, Indonesia berupaya mencapai pengkualiasan SDM yang bisa mengelola SDA dalam percaturan global maka, pembelajaran dalam pendidikan sains perlu mengarahkannya pada sudut pandang lokal. Hal tersebut menjadi upaya pendukung pembangunan nasional melalui inovasi pembelajaran sains. 



Referensi:

Husin, Huddy. Re-posisi Pengajaran Pendidikan Sejarah Dalam Pembentukan Kesadaran Nasional. Esai. Tidak dipublikasikan

Ibrahim, Muslimin. 2015. Pembelajaran Biologi Abad 21 Dalam Desain, Strategi, dan Menjawab Tantangan Pendidikan Global. Makalah. Seminar Nasional Peran Biologi dan Pendidikan Biologi dalam Menyiapkan Generasi Unggul dan Berdaya Saing Global. Universitas Muhammadiyah Malang, 21 Maret 2015

Soedijarto. 2007. Pendidikan Dalam Sistem Pendidikan Nasional. Buku Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung 
 
Surakhmad, Winarno. 1981. Problematik Pembaruan Pendidikan Negara-negara yang Sedang
              Berkembang Dewasa Ini. Prisma, 2 Februari 1981.
Tag : Opini, Pendidikan
0 Komentar untuk "SangGuru Pendidikan Nasional dalam Bingkai Pendidikan Globaal"

Back To Top