Artikel Dunia Pendidikan

SangGuru Model Pembelajaran Genius Learning

Model Pembelajaran Genius Learning

Pengertian Model Pembelajaran Genius Learning

Dasar dari Genius Learning yaitu model accelerated learning atau cara berguru yang dipercepat. Nama lain yang sering dipakai antara lain accelerated learning, quantum teaching, super learning efficient and effective learning. Pada intinya tujuan aneka macam model ini sama yaitu bagaimana membuat proses pembelajaran menjadi efektif, efisien dan menyenangkan. Nama genius learning diciptakan untuk membedakannya dengan accelerated learning. Perbedaan model genius learning dengan accelerated learning yaitu model genius learning telah mempertimbangkan kondisi masyarakat Indonesia secara umum, kebudayaan bangsa yang beragam, kondisi sosial ekonomi, sistem pendidikan nasional kita dan tujuan pendidikan, sedangkan accelerated learning itu sendiri merupakan model mengajar yang memungkinkan siswa dapat berguru secara alamiah dengan menggunakan tekhnik-tekhnik yang cocok dengan abjad dirinya sehingga mereka akan merasa bahwa berguru itu menyenangkan, efektif dan cepat (Rose dan Nicholl, 2003:36).   

Apapun yang dapat mempercepat dan meningkatkan pembelajaran adalah  accelerated learning, dikatakan bahwa dasar dari genius learning yaitu accelerated learning sebab dalam genius learning terdapat beberapa prinsip pokok accelerated learning yaitu:
  1. Keterlibatan total penerima didik dalam meningkatkan proses pembelajaran.
  2. Belajar bukanlah mengumpulkan gosip secara pasif, melainkan menciptakan pengetahuan secara aktif.
  3. Kerjasama antara penerima didik akan sangat membantu peningkatan hasil belajar.
  4. Belajar berbasis acara seringkali membawa hasil positif dibanding dengan berguru berbasis presentasi.
  5. Belajar berbasis acara dapat dirancang dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan waktu yang diharapkan untuk pembelajaran yang berbasis presentasi.

    Genius Learning yaitu model pembelajaran yang pada intinya membangun dan membuatkan lingkungan pembelajaran yang positif dan kondusif. Kondisi kondusif ini merupakan syarat mutlak demi tercapainya hasil berguru yang maksimal. Di dalam model pembelajaran ini guru harus memperlihatkan kesan bahwa kelas merupakan suatu daerah yang menghargai siswa sebagai seorang insan yang pemikiran dan idenya dihargai sepenuhnya (Gunawan.A.W, 2006:310-334).

    Dalam menerapkan model genius learning, diawali dari sutau keyakinan dan pengharapan bahwa apabila siswa dapat dimotivasi dengan sempurna dan diajar dengan cara-cara yang benar, cara yang menghargai keunikan mereka, maka mereka semua dapat mencapai suatu hasil pembelajaran yang maksimal. Apa yang ditawarkan oleh model genius learning yaitu suatu system yang terancang dengan satu jalinan yang sangat efisien yang meliputi diri siswa, guru, proses pembelajaran, dan lingkungan pembelajaran. Dalam genius learning siswa ditempatkan sebagai sentra dari proses pembelajaran, sebagai subyek pendidikan. Tidak ibarat yang terjadi selama ini, siswa ditempatkan dalam satu posisi yang tidak pas, yaitu sebagai obyek pendidikan (Gunawan.A.W, 2006:6)

    Dengan adanya seorang guru dan siswa di dalam kelas, tidak berarti proses pendidikan dapat berlangsung secara otomatis. Bila ada proses pengajaran, tidak berarti diikuti proses pembelajaran. Kedua proses ini memang diusahakan untuk mampu dicapai secara bersamaan. Namun perlu dipahami bahwa keduanya merupakan dua kegiatan yang berbeda. Untuk itulah genius learning dirancang, yakni untuk menjembatani jurang yang memisahkan antara proses mengajar dan proses berguru (Gunawan.A.W, 2006:6-7).


 Pengertian Model Pembelajaran Genius Learning  SangGuru Model Pembelajaran Genius Learning

Sintak Model Pembelajaran Genius Learning

    Sintakmatik atau langkah-langkah pembelajaran Genius Learning terdiri dari:

a.    Ciptakan Suasana Kondusif

Suasana kondusif merupakan inti dari pembelajaran genius learning, tanpa lingkungan yang mendukung seni administrasi apapun yang diterapkan dalam kelas akan sia-sia. Proses ini tidak terjadi begitu saja, guru bertanggung jawab untuk menciptakan iklim berguru yang kondusif sebagai persiapan untuk masuk ke dalam proses pembelajaran yang sebenarnya. Siswa harus terbebas dari rasa takut, tekanan psikologis. Siswa harus berada dalam kondisi fisik yang nyaman dan mendukung.
Kondisi pembelajaran dikatakan kondusif ketika siswa mulai terfokus pada pembelajaran. Guru harus mampu menghilangkan gosip dalam pikiran siswa yang tidak ada hubungannya dengan proses pembelajaran. Cara yang paling mudah yaitu dengan mengajukan pertanyaan. Pertanyaan selalu membutuhkan balasan dan untuk mampu menjawab perlu berpikir. Saat berpikir perihal balasan itulah secara tidak sadar siswa akan dapat menggeser gosip yang tidak ada hubungannya dengan pembelajarannya ke luar pikirannya. Dengan begitu siswa mulai mampu siap mendapatkan bahan dan terfokus pada bahan dalam proses pembelajaran.

b.    Hubungkan

Perlu penghubung antara apa yang akan dipelajari dan apa yang telah diketahui oleh siswa serta apa yang akan dimanfaatkan oleh siswa dari  gosip yang akan ia pelajari semoga terjadi kesiapan dalam diri siswa. Guru mampu menghubungkan dengan pengetahuan yang diketahui oleh siswa dari proses pembelajaran sebelumnya atau dari pengalaman siswa itu sendiri.

c.    Berikan Gambaran besar

Untuk lebih membatu menyiapkan pikiran siswa dalam menyerap bahan yang diajarkan, sebelum proses pembelajaran dimulai, guru harus memperlihatkan gambaran besar (big picture) dari keseluruhan materi.

d.    Tetapkan tujuan

Pada tahap inilah proses pembelajaran gres dimulai. Apa hasil yang akan dicapai pada simpulan proses pembelajaran harus dijelaskan dan dinyatakan kepada siswa. Gunakan kalimat ibarat “pada simpulan sesi ini nanti kita akan mengerti bahwa….”.

e.    Pemasukan informasi

Pada tahap ini, gosip yang akan diajarkan dengan melibatkan aneka macam gaya mengajar, pada tahap ini memori jangka panjang (retensi) akan dapat diakses apabila proses pemasukan gosip bersifat unik dan menarik.

f.    Lakukan Proses Aktivasi

Saat siswa mendapatkan gosip melalui proses pembelajaran (pemasukan informasi), gosip ini masih bersifat pasif. Siswa masih belum merasa memiliki gosip atau pengetahuan yang ia terima sebab proses penyampaian berlangsung satu arah, yaitu dari guru ke siswa. Untuk lebih mampu meyakinkan bahwa siswa benar-benar telah mengerti dan untuk menyebabkan perasaan di hati siswa bahwa gosip yang gres saja diajarkan yaitu benar-benar mereka miliki, perlu dilakukan proses aktivasi.

g.    Demonstrasi

Tahap ini tolong-menolong sama dengan proses guru menguji pemahaman siswa dengan memperlihatkan ujian. Namun, dalam langkah-langkah genius learning  diminta pribadi menguji pemahaman siswa ketika itu juga. Ini bertujuan untuk mengetahui hingga mana pemahaman siswa dan sekaligus merupakan ketika yang sempurna untuk mampu memperlihatkan umpan balik (feedback)

h.    Ulangi (review) dan jangkarkan.

Lakukan pengulangan dan penjangkaran pada simpulan setiap sesi dan sekaligus membuat kesimpulan dari apa yang telah dipelajari. Ini bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat dan meningkatkan efektivitas dari proses pembelajaran.
Tag : Model Metode
0 Komentar untuk "SangGuru Model Pembelajaran Genius Learning"

Back To Top