Artikel Dunia Pendidikan

Pengertian Unsur Intrinsik Cerpen Dan Pengertian Unsur Ekstrinsik Cerpen

Pengertian Unsur Intrinsik Cerpen Dan Pengertian Unsur Ekstrinsik Cerpen - Masih membahas mengenai cerpen, kami anggap kalian semua sudah memahami dan mengerti pengertian dan definisi cerpen. Pembahasan selanjutnya ialah mengenai unsur yang terkandung di dalam cerpen. Di dalam cerpen, harus ada dua unsur utama yaitu unsur intrinsik cerpen dan unsur ekstrinsik cerpen. Tanpa kedua unsur utama ini, maka cerpen tidak mampu disebut sebagai cerpen yang baik dan benar sesuai dengan kaidah yang sudah ditentukan dan disepakati.

Pengertian
Pengertian Unsur Intrinsik Cerpen Dan Pengertian Unsur Ekstrinsik Cerpen
Baik, sebelum lebih jauh mengenai unsur intrinsik cerpen dan unsur ekstrinsik cerpen, tentunya kalian sudah memahami perihal struktur cerpen bukan. Jika kalian belum paham dengan baik, kalian mampu membacanya pada struktur cerpen dan pembahasannya. Karena memahami struktur cerpen akan sangat mendukung pemahaman kalian terhadap bagian-bagian cerpen yang lainnya. Baik, kembali kepada unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik cerpen, untuk penjelasan secara lebih detail, perhatikan ulasan di bawah ini.

Pengertian Unsur Intrinsik Cerpen

Di dalam sebuah karya sastra terutama cerpen, terdapat dua unsur utama yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Pengertian unsur intrinsik sendiri ialah suatu unsur yang terkandung di dalam sebuah karya sastra. Sedangkan di dalam cerpen, ada beberapa unsur intrinsik yang sangat penting untuk dipelajari. Apa saja unsur intrinsik di dalam cerpen tersebut, perhatikan di bawah ini.

1. Tema

Di dalam sebuah cerpen, yang pertama harus diperhatikan dikala menyusun cerpen ialah tema. Cerpen harus memiliki tema yang terang dan gamblang semoga kisah tidak melebar dan tidak beraturan. Tema di dalam sebuah cerpen ini pada umumnya terbagi menjadi dua macam, yaitu tema yang tersurat dan tema yang tersirat. Artinya ada tema yang dikala pembaca membaca cerpen langung sudah mampu terlihat. Ada juga tema yang perlu perenungan dan sebuah kontemplasi untuk mampu menemukannya. Tema yang tersurat biasanya terdapat pada cerpen yang berceritakan perihal topik umum ibarat kesehatan, pendidikan dan lainnya.

2. Alur (Plot)

Dalam sebuah kisah pendek tentu saja harus ada alur atau plot. Alur atau plot ini ialah jalan kisah dari sebuah karya sastra. Secara lebih terstruktur, sebuah alur atau plot mampu digambarkan dan diurutkan ibarat ini :

- Pengenalan tokoh
- Konflik muncul pada tokoh
- Peningkatan konflik hingga pada puncak konflik
- Konflik mulai menurun
- Konflik mampu terselesaikan

Alur atau plot ini menjadi bab yang paling mampu membuat pembaca tertarik dengan cerpen. Maka dari itu, cerpenis harus mampu membuat alur sebagus mungkin semoga mampu menarik minat para pembaca untuk menikmati cerpen yang ditulis.

Artikel lain :

3. Setting atau Latar

Dalam cerpen, setting atau latar ini ialah sesuatu yang terkait dengan tempat, lokasi, waktu dan suasana yang muncul dalam kisah di dalam cerpen. Setting dan latar ini sangat terkait bersahabat dengan tema kisah yang ada di dalam karya sastra (cerpen). Misalnya, jikalau cerpen mengangkat tema pendidikan maka setting dan latar mampu berada di sekolah atau di kampus.

4. Tokoh atau Pelaku

Tokoh merupakan pelaku di dalam kisah karya sastra cerpen. Setiap tokoh yang di dalam kisah tentu memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda. Bukan saja sifat, namun watak, kondisi fisik dan gaya bicara pun biasanya tidak sama. Karakter tokoh di dalam cerpen ini mampu juga disebut dengan perwatakan. Di dalam sebuah kisah sendiri, perwatakan dibedakan menjadi tiga bab yaitu tokoh protagonis (tokoh baik), tokoh antagonis (tokoh jahat) dan tokoh figuran (tokoh pendampin, biasanya untuk protagonis).

5. Penokohan atau Perwatakan

Penokohan ialah tunjangan huruf pada setiap tokoh di dalam sebuah cerita. Karakter yang sudah ditentukan ini mampu dilihat dari pikiran, tindakan, ucapan, serta cara pandang seorang tokoh terhadap suatu masalah. Dalam menentukan huruf suatu tokoh ada dua macam metode yang mampu digunakan yaitu, metode analitik dan metode dramatik.

- Metode Analitik

Metode analitik ialah metode yang dipakai untuk menentukan huruf seorang tokoh dengan cara memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung. Contohnya ialah ibarat sifat penyayang, pemberani, ramah, lugu, kreatif, penakut dan lain-lain.

- Metode Dramatik

Metode dramatik ialah metode untuk menentukan huruf seorang tokoh dengan cara tidak pribadi menggambarkan sifat tokoh tersebut. Penggambaran tokoh dilakukan dengan cara percakapan yang dilakukan oleh tokoh lain. Metode ini sering juga disebut sebagai metode reaksi tokoh lain, biasanya berupa pendapat, pandangan atau sikap tokoh.

6. Sudut pandang

Sudut pandang ialah posisi pengarang atau penulis dalam melihat dan memandang suatu peristiwa di dalam sebuah kisah yang ada di dalam karya sastra (cerpen). Sudut pandang sendiri ada beberapa macam, yaitu :

- Sudut pandang orang pertama

Sudut pandang ini ialah sudut pandang dimana seorang penulis memposisikan diri sebagai tokoh utama yang berbicara di dalam kisah itu sendiri. Sudut pandang orang pertama disebut juga sebagai kata ganti orang pertama atau orang yang berbicara. Jika dalam bentuk tunggal maka menggunakan "aku", "saya" jikalau dalam bentuk jamak menggunakan "kita" dan "kami".

- Sudut pandang orang ke dua

Sudut pandang ini ialah sudut pandang dimana pengarang memposisikan diri sebagai seorang yang sedang diajak berbicara dalam kisah tersebut. Sudut pandang ini juga disebut sebagai kata ganti orang ke dua. Dimana jikalau dalam bentuk tunggal, maka mengunakan kata “kamu, engkau, saudara, anda” dll. Dan jikalau dalam bentuk jamak, maka mengunakan kata “kalian”.

- Sudut pandang campuran

Sudut pandang ini ialah sudut pandang dimana seorang pengarang memposisikan diri sebagai tokoh yang membicarakan tokoh utama di dalam cerita. Sudut pandang campuran ini biasa juga disebut sebagai kata ganti orang ke tiga. Dimana jikalau dalam bentuk tunggal, maka mengunakan kata “ia, dia, beliau” dll. Dan jikalau dalam bentuk jamak, maka mengunakan kata “mereka”.

7. Amanat atau pesan

Terakhir dari unsur intrinsik cerpen ialah amanat atau pesan. Yaitu sebuah pesan yang diselipkan oleh penulis di dalam cerpen yang ia tulis. Pesan ini mampu disampaian secara tersurat maupun tersirat. Bisa juga berupa sebuah harapan, nasehat dan yang lainnya. Peran pesan ini sangat penting di dalam sebuah cerpen, diperlukan dengan pesan yang diselipkan di dalam cerita, para pembaca mampu meneladani aneka macam macam kebaikan yang ada di dalam cerita.

Baca juga :

Pengertian Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur selanjutnya di dalam sebuah cerpen ialah unsur ekstrinsik. Pengertian unsur ekstrinsik sendiri ialah sebuah unsur yang terdapat di luar dari karya sastra itu sendiri. Sedangkan untuk unsur ekstrinsik cerpen, merupakan unsur yang menjadi faktor pengarang dalam membuat cerpen tersebut. Unsur ekstrinsik cerpen ini nantinya akan sangat kuat terhadap cara penyajian cerpen, amanat dan tentunya latar belakang dari cerpen itu sendiri. Unsur ekstrinsik cerpen ini dibedakan menjadi dua, yaitu :

- Latar belakang masyarakat

Kondisi latar belakang masyarakat seorang penulis ini ternyata juga memiliki pengaruh yang signifikan kepada karya yang dihasilkan. Kondisi masyarakat ini mampu sangat beragam dan bermacam-macam, ibarat berupa pengkajian ideologi negara, kondisi politik negara, kondisi sosial masyarakat, kondisi lingkungan sekitar, hingga dengan kondisi ekonomi masyarakat.

- Latar belakang penulis


Jika latar belakang masyarakat mampu kuat terhadap karya sastra, maka tentu saja latar belakang penulis juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap sebuah karya sastra terutama cerpen. Latar belakang penulis ini mampu dikategorikan menjadi tiga pokok utama yaitu, biografi penulis, kondisi psikologis dan terakhir ialah anutan sastra yang dianut oleh sang penulis.
0 Komentar untuk "Pengertian Unsur Intrinsik Cerpen Dan Pengertian Unsur Ekstrinsik Cerpen"

Back To Top