PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PESERTA DIDIK
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Abad-21 dipahami sebagai kurun global yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tolong-menolong menjadi momentum untuk semakin meningkatkan kualitas sumber daya insan (SDM), termasuk SDM Indonesia. Upaya peningkatan kualitas sumber daya insan ini, perlu didukung oleh aneka macam aspek kehidupan, salah satunya pendidikan. Secara esensi, pendidikan memang merupakan aspek yang paling potensial dalam peningkatan kualitas SDM Indonesia, alasannya dalam praktiknya, pendidikan berkaitan dengan penyampaian ilmu pengetahuan serta nilai-nilai. Melalui hal tersebut, pendidikan dipahami sebagai garda terdepan dalam upaya peningkatan kualitas SDM Indonesia berbasiskan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebenarnya, pendidikan telah mengarahkan praksis pembelajaran untuk menyebarkan kemampuan akseptor didik berdasarkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu proposal untuk dapat menyebarkan kemampuan akseptor didik berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi, tercantum dalam standar kelulusan (SKL) Permendikbud No.54 Tahun 2013 yang berbunyi: Bagi akseptor didik tingkat SMA sederajat, pada ranah kognitif diupayakan akseptor didik memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dipahami bahwa proses pembelajaran pada jenjang pendidikan SMA diarahkan untuk menyebarkan kemampuan berpikir akseptor didik dalam bingkai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagai adegan dari mata pelajaran yang dipelajari oleh akseptor didik pada jenjang pendidikan menengah atas, mata pelajaran biologi pun diarahkan untuk dapat menyebarkan kemampuan berpikir akseptor didik melalui proses pembelajarannya. Sebagaimana yang tercantum dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 mengenai standar isi pembelajaran biologi yang menyatakan bahwa, kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada jenjang pendidikan SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
Biologi, sebagai ilmu yang mengkaji makhluk hidup serta lingkungan yang melingkupinya, memiliki potensi untuk menyebarkan kemampuan berpikir akseptor didik berbasiskan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana yang diharapkan pada remaja ini. Namun, pada kenyataannya, orientasi pembelajaran biologi untuk dapat menyebarkan kemampuan berpikir akseptor didik sebagaimana yang diamanahkan, belum tercapai secara optimal. Hasil survei awal yang dilakukan pada 11 Agustus 2015, terhadap beberapa akseptor didik di SMA Yogyakarta, menyatakan bahwa kesulitan dalam mempelajari biologi yaitu sulit untuk menghafal istilah-istilah biologi. Kemudian, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Adi Rahmat pada tahun 2010 pertanda bahwa beberapa kesulitan yang dialami akseptor didik pada mata pelajaran biologi, berkaitan dengan kesulitan dalam menghafal istilah, mengingat dan memahami konsep, serta menghubungkan dan mengaplikasikan konsep.
Berdasarkan kedua info yang telah dikemukakan, dapat dipahami bahwa prestasi mencar ilmu akseptor didik yang rendah dalam hal pemahaman, pengaplikasian dan daypikir pada mata pelajaran biologi, menjadi hal yang wajar alasannya akseptor didik sendiri masih memiliki kesulitan pada tingkatan berpikir yang rendah. Oleh alasannya itu, biar akseptor didik dapat mencapai pemahaman yang lebih optimal terkait bahan didik biologi maka diperlukanlah inovasi dalam proses pembelajaran biologi. Diperlukannya inovasi dalam pembelajaran biologi ini, dibutuhkan dengan alasan pada pembelajaran konvensional, umumnya belum memanfaatkan teknologi pembelajaran secara optimal. Salah satu teknologi pembelajaran yang diharapkan dapat lebih memfasilitasi akseptor didik dalam mempelajarai biologi yaitu penggunaan media pembelajaran.
Menurut Daryanto (2010: 2) pembelajaran yang dilaksanakan secara konvensional menjadikan siswa mencar ilmu tidak efektif dan tidak merasa termotivasi sehingga menyebabkan siswa kurang atau bahkan tidak memahami bahan yang diberikan guru. Hal ini pertanda kemampuan guru dalam mengemas proses pembelajaran perlu mendapat perhatian. Berdasarkan teori Van Dallen, dalam Sugiyarto (2014: 2) hasil mencar ilmu dipengaruhi 6 faktor, yaitu: guru, kurikulum, siswa, media pembelajaran, lingkungan dan metode pembelajaran. Liliek Setiono (2009) mengatakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan minat dan harapan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap akseptor didik. Dalam hal ini, salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan pembelajaran biologi yaitu dengan memanfaatkan mobile learning.
Mobile learning sendiri merupakan sebuah inovasi dalam pembelajaran yang memungkinkan proses pembelajaran berlangsung dengan lebih fleksibel alasannya tidak harus selalu terpaku di dalam kelas. Salah satu platform sistem operasi mobile yang banyak dikembangkan dalam pengembangan kegiatan media pembelajaran yaitu kegiatan berbasis Android. Mobile learning berbasis Android memang telah banyak dikembangkan menjadi media pembelajaran. Namun pengembangan mobile learning berbasis Android umumnya belum memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan multimedia. Padahal, mobile learning berbasis Android sangat potensial untuk dikembangkan, alasannya akseptor didik umumnya telah menggunakan Android dalam mengakses aneka macam informasi. Dengan demikian, berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dibutuhkan pengembangan media pembelajaran, mobile learning berbasis Android pada mata pelajaran biologi. Hal ini perlu dilakukan biar seluruh akseptor didik dapat terfasilitasi pembelajaran biologinya, sehingga dapat mencapai prestasi mencar ilmu biologi sesuai dengan yang diharapkan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dilema yang telah diuraikan, dapat diidentifikasi dilema pada penelitian yaitu sebagai berikut:
1.Tuntutan pada kurun global yaitu sumber daya insan yang memiliki kemampuan yang baik dalam
berpikir berbasiskan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Hakikat pembelajaran biologi, yang mengupayakan akseptor didik dapat menyebarkan berbagai
kemampuan berpikir berbasiskan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.Peserta didik mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep, fakta dan istilah dalam
pembelajaran biologi.
4.Belum dimanfaatkannya media pembelajaran berupa mobile learning berbasis Android secara
optimal dalam pembelajaran biologi.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini membatasi permasalahan pada pengembangan media pembelajaran mobile learning pada pembelajaran biologi kelas XII, pada bahan pertumbuhan dan perkembangan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dilema di atas, rumusan malasah dalam penelitian ini diantaranya:
1.Bagaimana menyebarkan mobile learning berbasis Android untuk meningkatkan prestasi
mencar ilmu biologi akseptor didik?
2.Bagaimanakah kelayakan mobile learning berbasis Android yang digunakan pada pembelajaran
biologi?
E. Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan maslaha yang telah dikemukakan, maka tujuan pengembangan pada penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan mobile learning berbasis Android pada pembelajaran biologi.
2. Mengetahui kelayakan mobile learning berbasis Android pada penerapan pembelajaran biologi.
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Spesifikasi produk mobile learning berbasis Android yang dikembangkan yaitu sebagai berikut:
1. Produk mobile learning dikembangkan menggunakan Adobe Flash CS 6.
2. Produk mobile learning dipasang pada smartphone versi Android.
3. Produk mobile learning berbasis Android dapat diakses secara offline dan online.
4. Fitur yang disediakan dalam kegiatan mobile learning berbasis Android meliputi:
a. Pendahuluan berupa, KI dan KD pembelajaran biologi, tujuan pembelajaran, penjelasan
singkat mengenai media yang dikembangkan, petunjuk penggunaan dan soal pre-test.
b. Materi pertumbuhan dan perkembangan yang disertai dengan gambar, deskripsi dan video.
c. Glosarium atau penjelasan singkat mengenai istilah biologi yang berkaitan dengan materi
pertumbuhan dan perkembangan.
d. Bahan pustaka yang dapat digunakan dan diakses untuk menambah pemahaman terkait materi
pertumbuhan dan perkembangan.
e. Rangkuman singkat dan soal post-test.
G. Manfaat Pengembangan
Penelitian pengembangan ini memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Bagi akseptor didik
a. Memberikan kemudahan dalam mempelajari bahan biologi.
b. Memberikan alternatif dalam mempelajari bahan biologi.
c. Meningkatkan motivasi mencar ilmu akseptor didik.
2. Bagi guru
a. Memberikan pemahaman gres kepada guru mengenai pemanfaatan mobile device dalam
pembelajaran biologi.
b. Memberikan kemudahan pada guru dalam mengemas pembelajaran biologi.
Tag :
Media,
Penelitian
0 Komentar untuk "SangGuru Contoh BAB I Penelitian Pengembangan Media Pembelajaran"