Artikel Dunia Pendidikan

SangGuru Keterampilan Proses Sains

Pengertian Keterampilan Proses Sains

. Menurut Indrawati (dalam Trianto, 2012:144), keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk berbagi konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melaksanakan penyangkalan terhadap suatu penemuan/flasisikasi. Kemudian Widayanto (2009) menyatakan bahwa keterampilan proses sains dapat juga diartikan sebagai kemampuan atau kecakapan untuk melaksanakan suatu tindakan dalam berguru sains sehingga menghasilkan konsep, teori, prinsip, hukum maupun fakta atau bukti. Mengajarkan keterampilan proses pada siswa berarti memberi kesempatan kepada mereka untuk melaksanakan sesuatu bukan hanya membicarakan sesuatu wacana sains.

Keterampilan proses sains merupakan keterampilan ilmiah yang melibatkan keterampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial yang diharapkan untuk memperoleh dan berbagi fakta, konsep dan prinsip IPA (Rustaman, 2005:86). Keterampilan kognitif atau intelektual terlibat sebab dengan melaksanakan keterampilan proses siswa menggunakan pikirannya. Keterampilan manual terperinci terlibat dalam keterampilan proses sebab siswa menggunakan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan alat. Dengan keterampilan sosial dimaksudkan bahwa siswa berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan aktivitas berguru mengajar, misalnya mendiskusikan hasil pengamatan.



Peran Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran

Menurut Trianto (2012:48), keterampilan proses perlu dilatihkan/dikembangkan dalam pengajaran IPA sebab keterampilan proses mempunyai tugas peran sebagai berikut:
a.    Membantu siswa berguru mengebangkan pikirannya.
b.    Memberi kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan penemuan.
c.    Meningkatkan daya ingat
d.    Memberikan kepuasan intrinsik bila anak telah berhasil melaksanakan sesuatu
e.    Membantu siswa mempelajari konsep-konsep sains.

Melatihkan keterampilan proses sains dalam pembelajaran merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan hasil berguru siswa, sebab dengan melatihkan keterampilan proses sains siswa akan menemukan sendiri pengetahuannya melalui eksperimen sehingga materi pelajaran akan mudah dipahami dan diingat dalam waktu yang relatif lama. 

Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains

Jenis-jenis keterampilan proses sains menurut Rustaman (2005: 86), yakni sebagai berikut:
a.    Melakukan pengamatan (observasi)
Menggunakan indera penglihat, pembau, pendengar, lidah dan peraba. Menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan juga termasuk keterampilan proses mengamati.

b.    Menafsirkan pengamatan (interpretasi)
Mencatat setiap pengamatan, menghubungkan hasil pengamatan dan menemukan contoh keteraturan dari satu seri pengamatan dan menyimpulkannya.

c.    Mengelompokkan (klasifikasi)
Dalam proses pengelompokkan tercakup beberapa aktivitas menyerupai mencari perbedaan, mengontraskan ciri-ciri, mencari kesamaan, membandingkan, dan mencari dasar penggolongan.

d.    Meramalkan (prediksi)
Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan mengajukan perkiraan wacana sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan atau contoh yang sudah ada.

e.    Berkomunikasi
Membaca tabel, grafik atau diagram, menggambarkan data empiris dengan grafik, tabel atau diagram, menjelaskan hasil percobaan, menyusun dan memberikan laporan secara sistematis dan jelas.

f.    Berhipotesis
Hipotesis menyatakan kekerabatan antara dua variabel, atau mengajukan perkiraan penyebab sesuatu terjadi. Dengan berhipotesis diungkapkan cara melaksanakan pemecahan masalah, sebab dalam rumusan hipotesis biasanya terkadang cara untuk mengujinya.

g.    Merencanakan percobaan atau penyelidikian

Beberapa aktivitas menggunakan pikiran termasuk ke dalam keterampilan proses merencanakan penyelidikan. Menentukan variabel atau peubah yang terlibat dalam suatu percobaan, menentukan variabel kontrol dan variabel bebas, menentukan apa yang diamati, diukur dan ditulis, serta menentukan cara dalam penyusunan rencana aktivitas penelitian perlu ditentukan cara mengolah data untuk dapat disimpulkan, maka dapat merencanakan penyelidikanpun terlibat aktivitas menentukan cara mengolah data sebagai materi untuk menarik kesimpulan.

h.    Menerapkan konsep atau prinsip
Apabila seorang siswa bisa menjelaskan peristiwa gres dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki, berarti ia menerapkan prinsip yang telah dipelajarinya. Begitu pula apabila siswa menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru.

i.    Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan dapat meminta penjelasan, wacana apa, mengapa, bagaimana, atau menanyakan latar belakang hipotesis. Dengan demikian jelaslah bahwa bertanya tidak sekedar bertanya tetapi melibatkan pikiran.

Funk (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002:140) membagi keterampilan proses menjadi dua, yaitu keterampilan-keterampilan dasar (basic skills) dan keterampilan-keterampilan terintegrasi (integrated skills). Keterampilan-keterampilan dasar terdiri dari enam keterampilan, yakni: mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan-keterampilan terintegrasi terdiri dari: mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajika data, dalam bentuk grafik, menggambarkan kekerabatan antar-variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisa penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian, dan melaksanakan eksperimen.

REFERENSI

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rustaman, dkk. 2005. Strategi berguru Mengajar Biologi. Bandung : UPI 

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Rineka Cipta.

Widayanto. 2009. Pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa Kelas X Melalui Kit Optik. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Vol. 5, No. 1, Januari 2009.

Tag : Model Metode
0 Komentar untuk "SangGuru Keterampilan Proses Sains"

Back To Top